Orang tua pasien Rumah Sakit Harapan Bunda mengisi formulir data anak yang diduga penerima vaksin palsu, Jakarta, 15 Juli 2016. Tempo/Idke Dibramanty
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Puskesmas Kecamatan Ciracas, Dokter Winarto, mengatakan anak-anak yang terindikasi vaksin palsu akan divaksin ulang di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 18 Juli 2016. Rencananya dimulai pukul 07.00 WIB di gedung puskesmas atau di lapangan parkir.
"Hari ini validasi data bayi-bayi yang terindikasi vaksin palsu," katanya di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Minggu, 17 Juli 2016. Ia mengatakan anak yang akan diimunisasi besok sebanyak 30-50 anak.
Sebenarnya, kata dia, data anak terpapar vaksin palsu yang diterima Puskesmas Kecamatan Ciracas merupakan salah satu posko pengaduan vaksin palsu sekitar 300 orang. Mereka dipastikan mendapat suntikan vaksin palsu berdasarkan riwayat dan pemeriksaan. "Anak-anak ini sebelumnya pernah divaksin di Klinik Bidan Manogu Elly Novita di Ciracas dan Rumah Sakit Harapan Bunda," katanya.
Data dari Badan Reserse Kriminal Polri, anak yang terpapar vaksin palsu di Klinik Bidan Elly sebanyak 197 orang. Beberapa data dari rumah sakit Harapan Bunda didapat puskesmas setelah orang tua korban mendatangi posko itu. "Kami memilah-milah datanya karena ada yang melapor tetapi namanya sudah ada dalam data Bareskrim," ujar Winarto. Nama pasien yang terkumpul adalah data 2014-2016.
Winarto mengatakan vaksin yang akan diberikan kepada anak-anak ini, di antaranya DPT, Hepatitis B, dan polio. "Tergantung kemarin diberi vaksin palsu apa," katanya. Petugas kesehatan yang akan memberi vaksin adalah dokter Puskesmas Ciracas dibantu dokter spesialis anak dari rumah sakit umum.
Posko Pengaduan Vaksin Palsu di puskemas ini mulai dibentuk pada 1 Juli. Namun sempat cuti Lebaran dan terhitung aktif sejak 11 Juli. "Posko ini menerima pengaduan dari masyarakat," ucap Winarto. Ia mengatakan semua puskesmas kelurahan di Ciracas juga membuka posko. Datanya dikumpulkan di puskesmas kecamatan.