Mahasiswa Papua Dikepung, Warga Kampung Yogya Kirim Makanan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 16 Juli 2016 07:47 WIB

Kelompok sipil mengepung Asrama Papua di Yogyakarta, Jumat 15 Juli 2016. (TEMPO/Sunudyantoro)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi yang dikepung ratusan personel gabungan dari Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dan Brigade Mobil polisi sejak pagi hingga malam hari Jumat 15 Juli 2016 tak bisa ke luar dari Asrama Papua Kamasan I di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta. Mereka harus menahan haus dan lapar karena tak bisa ke luar dari asrama itu.

Juru bicara Persatuan Rakyat Pembebasan Papua Barat, Roy Karoba, mengatakan warga kampung Miliran yang tinggal di sekitar Asrama Papua dan petugas Palang Merah Indonesia Kota Yogyakarta hendak membawa makanan masuk ke asrama. Tapi, mereka ditahan oleh polisi. “Ada warga yang bersolidaritas bawa makanan. Tapi disita polisi,” kata Roy, Jumat malam, 15 Juli 2016.

Relawan PMI Kota Yogyakarta hendak mendistribusikan makanan yang dibawa oleh aktivisi pro-demokrasi. Tapi, mereka tertahan dan tidak bisa masuk ke Asrama Papua. Ketua PMI DIY, Herry Zudianto mengatakan distribusi bantuan logistik ke Asrama Papua dilakukan oleh PMI Kota Yogyakarta. Tapi, ia belum tahu persis kronologi distribusi bantuan itu. Ketika dihubungi, seorang petugas PMI Kota Yogyakarta mendengar informasi bahwa sopir PMI tidak diizinkan masuk membawa logistik oleh polisi dengan alasan khawatir disandera.

Polisi juga menggunakan gas air mata sebanyak tiga kali. Tempo mengkonfirmasi penyebab tembakan gas air mata itu kepada polisi. Tapi, polisi membantahnya. “Nggak ada itu gas air mata,” kata Kepala Bagian Operasional Polresta Yogyakarta Komisaris Sigit Haryadi secara singkat ketika dihubungi.

Sekitar pukul 21.30, warga Miliran dan aktivis pro-demokrasi mencoba masuk ke Asrama Papua dan berhasil membawa makanan. Sebagian polisi dan Brimob kemudian meninggalkan asrama menjelang tengah malam.

Rencana aksi damai mahasiswa Papua dan aktivis pro-demokrasi mendukung Persatuan Pergerakan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) urung digelar Jumat siang, 15 Juli 2016. Acara itu dibubarkan ratusan personel gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigade Mobil, dan organisasi masyarakat lain.

Mereka mendatangi Asrama Mahasiswa Papua sejak pagi hingga sore hari. Organisasi masyarakat Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia, Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja membubarkan rencana aksi damai itu. Mereka membawa senjata semacam bambu dan pentungan.

Mereka meneriaki sejumlah warga Papua yang keluar dari asrama dengan kata-kata kotor dan nama-nama hewan. Ada pula yang melemparkan batu ke halaman Asrama Papua.

Anggota FKPPI Kecamatan Umbulharjo, Elly Kinadi, yang datang ke Asrama Papua mengatakan menolak aksi aktivis dan mahasiswa Papua. Dia menuding aksi itu bagian dari gerakan Organisasi Papua Merdeka. Setidaknya ada 35 orang dari FKPPI yang mendatangi Asrama Papua. “Kami bersama Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja menolak,” kata dia.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

6 Februari 2024

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

Aksi di Balai Kota Solo tersebut juga langsung ditemui Gibran. Dia mengajak koordinator lapangan masuk ke ruang kantornya dan bertemu empat.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

6 Februari 2024

Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

Tanpa berbasa-basi, Gibran langsung menandatangani selembar surat bertuliskan Paksa Integritas. Peserta aksi menciumi tangan Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

5 Februari 2024

5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

Gerakan mahasiswa muncul karena proses demokrasi dianggap tidak berjalan sebagai mana mestinya

Baca Selengkapnya

Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

21 Desember 2023

Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

Aksi BEM UGM mengkritik Jokowi juga dianggap pesanan atau ditunggangi partai politik tertentu karena bersamaan momentun Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

16 Desember 2023

Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

Gielbran bersama BEM UGM sempat viral karena menggelar aksi dan memberikan gelar kepada Presiden Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

16 Desember 2023

BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

Gielbran menyatakan, pihaknya justru bertanya-tanya ketika Jokowi menyinggung soal etika ketimuran saat mahasiswa menggelar aksi itu.

Baca Selengkapnya

Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

11 Desember 2023

Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengkritik Jokowi sebagai 'Alumni UGM Paling Memalukan'.

Baca Selengkapnya

Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

9 Desember 2023

Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

"Sertifikat ini juga akan kami kirimkan langsung ke beliau (Jokowi), tapi lewat pos saja, karena kita malas di sana banyak tikus," kata Gielbran.

Baca Selengkapnya

Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

29 September 2023

Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

Ratusan mahasiswa demonstrasi di Gedung Sate menuntut PJ Gubernur cepat tanggap selesaikan persoalan di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

LBH Pers Padang Desak Polisi Tangkap Pelaku Teror Mahasiswa di Bukittinggi

31 Agustus 2023

LBH Pers Padang Desak Polisi Tangkap Pelaku Teror Mahasiswa di Bukittinggi

Aktivis mahasiswa ini mengalami berbagai serangan perundungan, intimidasi, hingga teror, baik secara langsung dan tidak langsung.

Baca Selengkapnya