Rumah Sakit Pakai Vaksin Palsu, Jokowi: Izinnya Bisa Dicabut

Reporter

Sabtu, 16 Juli 2016 07:32 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) usai memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Juni 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Joko Widodo menyatakan ada kemungkinan perkembangan terbaru pengungkapan kasus peredaran vaksin palsu. Hal ini menyusul penetapan 20 tersangka oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.

“Sudah ada 20 tersangka, tapi mungkin akan bertambah lagi,” ujar Jokowi setelah mengisi acara sosialisasi amnesti pajak di Grand City Surabaya, Jumat malam, 15 Juli 2016.

Dari 20 tersangka tersebut, 16 orang ditahan, sedangkan sisanya tidak. Dari 20 orang itu, 6 orang berperan sebagai produsen, 5 orang sebagai distributor, 3 orang sebagai penjual, 2 orang sebagai pengepul botol vaksin, 1 orang sebagai pencetak label, 1 orang sebagai bidan, dan 2 orang sebagai dokter.

Jokowi mengatakan pemerintah tengah mendalami sanksi yang akan dikenakan terhadap rumah sakit ataupun para tersangka. “Bisa saja ada yang dicabut izinnya, bisa hanya dapat teguran dan lain-lain. Semuanya baru dalam proses,” tuturnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bicara Vaksin Palsu, Minta Masyarakat Tenang

Untuk itu, Jokowi meminta masyarakat bersikap tenang. “Yang penting tenang, karena ini sudah menyangkut tidak satu-dua tahun, melainkan sudah 13 tahun, sehingga ini harus ditangani hati-hati," ucapnya.

Jokowi menambahkan, ia telah memerintahkan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menanganinya. “Saya sudah minta Menteri Kesehatan segera mencari solusi. Baik itu oleh Kementerian Kesehatan sendiri maupun bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk satu per satu menelusuri di setiap lokasi yang ada peredaran vaksin palsu."

Simak: Marak Vaksin Palsu, Luhut: Lucunya Malah Barang Impor

Soal tindakan pemberian vaksin ulang, pemerintah pusat masih mempertimbangkannya. “Nanti tunggu (keputusan) Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek membuka nama 14 rumah sakit yang mengedarkan ataupun menggunakan vaksin palsu. Mayoritas rumah sakit tersebut berada di Bekasi.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

41 menit lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

1 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

9 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

9 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

12 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

13 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

13 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

13 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

15 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya