Cicipi Kopi Mirna, Hani: Menjijikkan

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 13 Juli 2016 14:29 WIB

Salah satu teman sekaligus saksi dalam kematian Wayan Mirna Salihin, Hanie Juwita Boon seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, 4 Februari 2016. Penyidik melakukan pemeriksaan terhadap Hanie Juwita Boon sebagai saksi guna memperkuat alat bukti yang sudah dimiliki petugas terkait kematian Wayan Mirna Salihin. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Saksi kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Hani Juwita Boon, mengaku sempat mencicipi Vietnamese ice coffee yang sebelumnya diminum korban di Olivier Cafe, Jakarta Pusat, pada 6 Januari 2016.

Hani menceritakan, saat itu ia dan Mirna tiba di Olivier Cafe sekitar pukul 17.20. Keduanya langsung menuju meja nomor 54 dan melihat Jessica Kumala Wongso sudah berada di sana. "Sebelum duduk, saya dan Mirna tanya, ‘eh itu minuman siapa?’," kata Hani dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 13 Juli 2016.

Hani mengatakan Jessica langsung bilang bahwa itu minuman Mirna yang ia pesan sebelumnya melalui WhatsApp Group. "Mirna bilang, ‘Oh ya ampun untuk apa dipesenin dulu, maksud gua nanti aja. Anyway thank you ya udah dipesenin’," ucap Hani menirukan perkataan Mirna.

Kemudian, menurut Hani, saat itu Mirna langsung duduk dan mengaduk minuman itu memakai sedotan dengan cepat. Hani mengaku tidak memperhatikan apakah sedotan itu sudah berada di dalam minuman es kopi atau belum. Namun ia tidak melihat Mirna mengambil sedotan sebelum mengaduknya.

Setelah meminum es kopi itu, menurut Hani, Mirna langsung menyebut minuman tersebut tidak enak. Hani mengatakan wajah Mirna terlihat marah dan tangannya terus mengibas-ngibas. "'This is so awful, oh my God, ini apaan ya? This is so bad.' Dia (Mirna) bilang ini parah banget," ujar Hani mengulang ucapan Mirna.

Kemudian, kata Hani, Mirna meminta Jessica memesankan air mineral. Setelah Jessica pergi, hanya Hani dan Mirna di meja itu. Keduanya masih membicarakan rasa minuman kopi tersebut. Hani menuturkan, Mirna terus-menerus bilang dirinya tidak bohong bahwa rasa kopi tersebut tidak enak.

Lalu Hani berinisiatif mencium aroma kopi tersebut. Namun tak ada bau kopi dari minuman itu dan tampilannya juga tidak menarik. Hani mengatakan kepada Mirna untuk tidak lagi meminumnya karena es dalam kopi itu sudah meleleh. Setelah itu, Mirna semakin tampak marah dan meminta Hani mencoba minumannya.

Dengan hati-hati, Hani menarik gelas minuman Mirna dan menyedotnya sedikit. Begitu dicoba, Hani tidak melepeh. Namun ia terkejut akan rasanya yang pahit dan pedas. "Saya ngobrol sama Mirna, ‘Mir ini apaan ya aneh banget rasa kopinya. Saya tidak pernah minum kopi separah ini, menjijikkan’," tutur Hani.

Wanita 28 tahun ini kemudian menyarankan Mirna memesan minuman manis untuk menghilangkan rasa tidak enak di lidah mereka. Saat melihat-lihat menu, Jessica menghampiri mereka. Tak lama kemudian, Hani melihat Mirna menyandar di sofa dan kejang-kejang. Hani melihat dia bersusah payah bernapas, lalu busa keluar dari mulutnya. Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Mirna tidak tertolong.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

16 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

19 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

23 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

4 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

4 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya