Pilgub DKI: PKS Susun Strategi Angkat Sjafrie Sjamsoeddin

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 11 Juli 2016 20:56 WIB

Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan kesiapannya maju menjadi Cagub DKI kepada wartawan di rumahnya, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 5 Juli 2016. Tempo/Azis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Wilayah PKS Jakarta Syakir Purnomo mengatakan, meski Dewan Pimpinan Pusat PKS belum mengeluarkan ketetapan soal pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, Presiden PKS Sohibul Imam telah menerima nama dan pernyataan kesediaan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai bakal calon gubernur. Untuk itu, kata Syakir, partainya bakal mensosialisasikan nama Sjafrie ke sejumlah ormas Islam dan tokoh masyarakat.

"Pekan depan rencananya sudah janjian sama Bang Nara (Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli) untuk road show dan strateginya seperti apa," ujar Syakir, Minggu, 10 Juli 2016. Saat ini Syakir mengaku masih mendata pihak-pihak yang akan dikunjungi. Selain safari politik, Syakir bakal mengenalkan sosok Sjafrie melalui media sosial supaya dapat merangkul berbagai kalangan, baik tua maupun muda.

Adapun Partai Gerindra semakin serius menggadang nama Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon gubernur yang bakal diusung dalam Pilkada 2017. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan partainya akan mengumumkan secara resmi calon yang bakal diusung pada akhir Juli 2016. "Dari tiga nama calon gubernur, yang magnetnya paling kuat Pak Sjafrie," ujar Taufik kepada Tempo, kemarin.

Gerindra sudah mengantongi tiga nama yang masuk bursa calon gubernur Jakarta, yakni Sjafrie Sjamsoeddin, Sandiaga Uno, dan Yusril Ihza Mahendra. Nama Sjafrie menguat setelah dia menyatakan siap maju sebagai calon gubernur, pekan lalu. Pernyataan itu disampaikan dalam acara buka puasa bersama yang dihadiri sejumlah petinggi partai, seperti Ketua Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli dan Ketua PKS Jakarta Syakir Purnomo.

Menurut Taufik, meski baru mendeklarasikan diri maju ke kursi Jakarta satu, daya tarik Sjafrie tak bisa disepelekan. Sjafrie—yang pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya—sudah berkomunikasi dengan berbagai organisasi masyarakat Islam, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. "Ada magnetnya karena saat buka puasa NU dan Muhammadiyah juga hadir," ucap Taufik.

Untuk mendongkrak nama Sjafrie, sejumlah partai yang dikabarkan bakal berkoalisi dengan Gerindra akan bersafari mengenalkan mantan Wakil Menteri Pertahanan ini. Menurut Taufik, partai yang telah menyatakan kesamaan dengan Gerindra untuk tidak mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ialah PKS , Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan. "Asal tidak Ahok, kami akan berkoalisi," tutur Taufik.

Taufik berharap bisa head to head dengan Ahok saat pilkada. Alasannya, kata Taufik, akan lebih efisien. "Lebih mudah kalau lawan Ahok head to head karena musuhnya dia sekarang masyarakat," ucap Taufik.

Ahok menyatakan baru memutuskan maju lewat jalur perseorangan atau partai politik seusai Lebaran. Ahok sudah didukung tiga partai, yakni Hanura, NasDem, dan Golkar. Ahok mengumpulkan 24 kursi dukungan di DPRD DKI Jakarta. Dengan demikian, Ahok bisa maju melalui jalur parpol dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.



Adapun Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi Ramli, mengatakan partainya sepakat untuk tidak mendukung calon independen. "Pak Ahok kan sudah menyatakan independen, jadi beliau tidak masuk daftar calon gubernur kami," kata Nachrowi. Demokrat, kata Nachrowi, masih terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana pun, termasuk Gerindra.

Dia tak menyangkal bakal mengundang Sjafrie menyampaikan visi dan misi di hadapan ormas Islam, seperti Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) dan Forum Betawi Rempug (FBR). Langkah itu, kata Nachrowi, dilakukan untuk melihat perubahan yang bakal dibawa Sjafrie untuk membangun Jakarta. "Kami undang Pak Sjafrie untuk menyampaikan visinya membangun Jakarta," katanya.

Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta Maman Firmansyah mengatakan, meski ada dualisme kepemimpinan di tubuh PPP, sudah seharusnya partai berlambang Kakbah itu tidak mendukung Ahok. "Bukan Sara, tapi sesuai dengan ideologi partai," ucap Maman. Maman pun tak menampik partainya lebih memilih berkoalisi dengan Gerindra dibanding mendukung Ahok.

DEVY ERNIS

BACA JUGA
Pilkada DKI: Partai Penantang Ahok Rangkul Ormas Islam
Yusril: Saya Penantang Ahok dengan Elektabilitas Tertinggi

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya