Polisi melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo, Jawa Tengah, 5 Juli 2016. Pelaku bom bunuh diri tewas ditempat, sementara satu anggota polisi luka ringan atas kejadian tersebut. ANTARA/Maulana Surya
TEMPO.CO, Surakarta - Jenazah pelaku teror di kantor Kepolisian Resor Surakarta yang tewas dalam aksi bom bunuh diri pada Selasa, 5 Juli 2016, selesai diidentifikasi oleh pihak keluarganya. Polisi menduga pelaku tersebut adalah Nur Rohman, pria yang sudah diburu aparat hukum selama enam bulan terakhir.
Untuk memastikannya, polisi akan melakukan tes DNA terhadap jenazah pelaku. Sebelumnya, polisi sudah memanggil istri Nur Rohman, Siti Aminah, untuk mengenali jenazah tersebut.
“Istri Nur Rohman sudah dibawa ke Polresta pada kemarin siang,” kata Lurah Sangkrah Singgih Bagjono, Rabu, 6 Juli 2016. Siti Aminah baru kembali ke rumahnya pada malam harinya. (Baca:Sebelum Bom Bunuh Diri, Nur Rohman Mundur dari Ketua RT)
Menurut Singgih, Siti sudah memastikan jenazah pelaku bom bunuh diri tersebut memang benar suaminya. “Saat ini keluarga tinggal menunggu proses pemulangan jenazah,” katanya.
Nur Rohman merupakan warga asli di Kelurahan Sangkrah. Kedua orang tuanya sudah meninggal. “Nur dan keluarganya tinggal di rumah peninggalan orang tuanya,” kata Singgih.
Di mata warga, Nur dianggap sebagai pria yang pintar bersosialisasi. Hal itu membuat warga mengangkatnya sebagai ketua rukun tangga (RT). Namun, sekitar setahun lalu Nur mundur sebagai ketua RT. Sejak itu, dia mulai jarang tampak di kampungnya.