Balai POM Pekanbaru Temukan Dua Vaksin yang Diduga Palsu  

Reporter

Senin, 27 Juni 2016 17:14 WIB

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya (kiri) dan KepalaBiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Agus Rianto menjelaskan tentang penangkapan tersangka pembuat dan penyalur vaksin palsu di Mabes Polri, Jakarta, 23 Juni 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Pekanbaru - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Pekanbaru menemukan dua jenis vaksin yang diduga palsu dari apotek dan klinik di Pekanbaru. "Masih terindikasi palsu, kami perlu uji sampel lagi," kata Kepala BBPOM Pekanbaru Indra Ginting, kepada Tempo, Senin, 27 Juni 2016.

Dua jenis vaksin yang diduga palsu itu terdiri atas sepuluh ampul vaksin anti-tetanus serum (ATS) dan sepuluh ampul vaksin anti-bisa ular (ABS). Namun sejauh ini, BBPOM belum menemukan adanya vaksin palsu untuk bayi di klinik maupun rumah sakit pemerintah, menyusul ditangkapnya produsen dan pengedar vaksin palsu di Jakarta. BACA: Pembuat Vaksin Palsu Punya Rumah Rp 6 Miliar

Dua jenis vaksin palsu ditemukan petugas saat inspeksi mendadak di 41 klinik dan apotek swasta di Pekanbaru. Petugas mencurigai keaslian vaksin itu lantaran tidak jelas jalur pendistribusiannya masuk ke Pekanbaru.

BACA: Vaksin Palsu, Dibuat Sejak 2003 Menggunakan Vaksin Tetanus

"Sumber perolehannya tidak jelas." Meski demikian, untuk memastikan keasliannya petugas mesti menguji sampel di laboratorium Balai POM Jakarta. Butuh waktu satu pekan untuk dapat memastikan hasil vaksin itu palsu atau tidak. "Hasil laboratorium ke luar sepekan kemudian."

Selanjutnya, BBPOM Pekanbaru bakal berkoordinasi bersama Dinas Kesehatan Riau untuk menindaklanjuti temuan vaksin palsu itu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Andra Sjafril mengakui adanya informasi peredaran vaksin palsu di Pekanbaru. "Kami akan koordinasikan dulu," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril.

Andra mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir dengan informasi temuan vaksin palsu itu. Dia menjamin vaksin yang disalurkan melalui program pemerintah terjamin keaslian dan keamanannya bagi masyarakat.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

30 Januari 2018

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

Pemain film Zaskia Adya Mecca mengaku anak ketiganya juga menjadi korban vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

12 Desember 2017

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

Desember 2016 hingga November 2017, BPOM menemukan 39 obat tradisional dengan bahan kimia obat. Versi BPOM, 28 dari 39 produk tidak memiliki izin edar

Baca Selengkapnya

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

16 November 2017

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

Pengadilan juga merampas harta senilai Rp 1,2 miliar milik kedua produsen vaksin palsu, berupa rumah, tanah, dan kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

25 Oktober 2017

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

Jaksa meyakini aset tanah dan bangunan milik kedua terdakwa dihasilkan dari bisnis vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

18 Oktober 2017

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

Suami-istri produsen vaksin palsu, Hidayat dan Rita, dituntut penjara enam tahun dan diminta mengembalikan aset bernilai miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

18 Oktober 2017

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

Penggugat kecewa sidang perdana kasus vaksin palsu ditunda tiga pekan lamanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

18 Oktober 2017

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

Setahun berlalu, sidang perdana kasus vaksin palsu dengan sederet tergugat digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

21 Agustus 2017

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

Suami-istri terpidana kasus vaksin palsu, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, menjalani sidang kasus dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

25 April 2017

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

Pada Juli 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa vaksin pertama untuk mencegah demam berdarah tersedia untuk masyarakat di seluruh dunia yang berusia 9 sampai 60 tahun. Ini berita baik bagi Indonesia, tempat demam berdarah mempengaruhi lebih dari 120 ribu orang dengan beban biaya US$ 323 juta (sekitar Rp 4,3 triliun) setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

7 April 2017

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

Tetangga di sekitar rumah itu kerap mencium aroma pewangi pel lantai.

Baca Selengkapnya