Sudah Diingatkan, DKI Masih Ngotot Beli Lahan Cengkareng Rp 648 Miliar

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 27 Juni 2016 09:21 WIB

Ilustrasi korupsi. vietmeme.net

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta gencar membeli lahan untuk mencapai target yang diusung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yakni membangun 17 ribu unit rumah susun sewa sederhana pada Oktober 2017. Tanah yang dibeli salah satunya milik Toeti Noezlar Soekarno di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, seluas 4,6 hektare.

Pembelian itu bermasalah tak hanya setelah transaksi dilakukan pada November 2015—tanah itu ternyata milik Dinas Kelautan sejak 1967. Penduduk setempat juga memprotes sejak awal sampai-sampai Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta, sebagai pembeli, mengundang mereka pada 1 Oktober 2015.

Rasidin Nur, tokoh masyarakat yang dianggap tahu seluk-beluk tanah di Cengkareng, diundang dalam pertemuan itu. Ia diminta menjelaskan sejarah tanah di sana. Rasidin kemudian meminta pemerintah DKI Jakarta tak melanjutkan rencana pembelian lahan di Jalan Lingkar Luar tersebut.

BACA: Ahok Curigai Mafia, DKI Beli Tanah Rp 648 M Punya Sendiri

“Itu sudah milik pemerintah dan sebagian kecil dimiliki orang,” ujarnya, Sabtu, 25 Juni 2016. Menurut Rasidin, dari 4,6 hektare lahan, menurut pengetahuannya, pemerintah sejak dulu memiliki 3,6 hektare. Adapun 1 hektare sisanya dimiliki penduduk di sana, Farini Yapon.

Rasidin meyakinkan dinas terkait agar membatalkan pembelian itu karena Farini tengah menggugat Toeti ke pengadilan. Dinas Perumahan tak menggubris peringatan Rasidin. Pemerintah tetap membeli lahan Rp 648 miliar dengan harga beli Rp 14,1 juta per meter persegi, meski nilai jual obyek pajak di wilayah itu hanya Rp 6,2 juta.

“Akhirnya begini, seperti jeruk makan jeruk,” tuturnya. Kini, setelah uang sudah ditransfer dan dokumen tanah menguatkan kepemilikan pemerintah, pihak Pemerintah DKI Jakarta berniat menggugat Toeti. “Kami punya dokumen pelepasan haknya,” kata Kepala Inspektorat Merry Erna Harni.

Mery menduga, banyak pejabat terlibat dalam pembelian tanah tersebut. Bahkan, menurut dia, pihak Badan Pertanahan Nasional patut dicurigai turut terlibat karena mengabulkan permohonan sertifikat tanah yang diajukan Toeti Noezlar Soekarno pada 2014.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Ika Lestari Aji menolak menjelaskan kekisruhan ini serta penyebab ia mengotot membeli lahan tersebut kendati sudah diingatkan masyarakat. Ketika ditanya soal itu, ia hanya menjawab, “Maaf.”

Sejak pemerintah daerah dinyatakan menjadi pemilik lahan ini oleh Mahkamah Agung pada 2014, Dinas Kelautan memanfaatkannya sebagai lahan pembibitan tanaman. Kepala Dinas Kelautan Darjamuni mengatakan pembibitan dilakukan setelah MA menolak gugatan pengusaha D.L. Sitorus, yang menduduki tanah tersebut sebelumnya. "Dalam pembelian, kami tak dilibatkan sama sekali," tuturnya.

Badan Pemeriksa Keuangan menemukan transaksi tersebut dan menyatakannya sebagai temuan audit. Sebab, Dinas Perumahan membelinya dengan harga terlalu mahal, yakni Rp 14,1 juta per meter persegi. Padahal nilai jual obyek pajak lahan itu hanya Rp 6,2 juta. Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi sudah turun untuk memeriksa transaksi itu.

Rasidin Nur mengaku sudah diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kita lihat saja hasilnya," ujarnya.

ERWAN HERMAWAN

BACA JUGA
Soal Dana Teman Ahok, Adian Napitupulu: Ayo Transparan!
Lulung: Iris Kuping Saya Jika Ahok Maju di Jalur Independen




Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya