Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul mengenakan pita hitam bertuliskan #SAVEDPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat,15 Desember 2015. Aksi #SAVEDPR diikuti oleh 31 anggota DPR yang mendesak Setya Novanto mundur dari jabatan ketua DPR serta memberi dukungan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam upaya menegakkan kode etik terkait kasus "Papa Minta Saham". TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman) Ruhut Sitompul berharap Gubernur Basuki maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur perseorangan. Alasannya, kata Ruhut, agar tercipta persaingan sempurna di antara partai politik dalam pemilihan umum legislatif mendatang.
"Kalau dia (Ahok) jadi gubernur independen, kami bersaing sempurna merebut (kursi) DPRD DKI," ujar Ruhut, yang juga politikus Partai Demokrat. Berdasarkan pengalamannya, Ruhut banyak membaca bahwa partai pendukung utama pemenang Pilkada DKI Jakarta juga memenangi banyak kursi di DPRD DKI Jakarta.
Ruhut mencontohkan, saat mengusung Fauzi Bowo dan menang dalam Pilkada DKI 2007, partainya mendapat 32 kursi di DPRD. "Waktu Pak Jokowi jadi gubernur, PDI Perjuangan dapat 28 kursi. Partai Gerindra yang mengusung Pak Ahok dapat 14 kursi," katanya. "Kami (Partai Demokrat) jadi tinggal sepuluh."
Sampai saat ini, Ahok sendiri belum memutuskan jalur mana yang akan dia pilih untuk memenangi pilkada. Rencananya, mantan Bupati Belitung Timur itu akan menemui relawan Teman Ahok untuk membahasnya. Sebab, Teman Ahok berhasil mengumpulkan satu juta salinan KTP untuk mencalonkannya di jalur perseorangan.
Adapun Ruhut Sitompul telah berkomitmen dengan para relawan Batman untuk tidak mempersoalkan jalur mana yang akan dipilih Ahok. "Bukan berarti sebagai teman, lalu Ahok ke partai, kami akan marah. Yang penting Ahok jadi gubernur, karena kami perlu pemimpin seperti dia," tutur Ruhut Sitompul.