Ini Kronologi Penculikan Kapal Charles dan Kapal Robby  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 24 Juni 2016 19:00 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan didampingi empat Warga Negara Indonesia yang dibebaskan setelah disandera kelompok Abu Sayyaf, di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 13 Mei 2016. Keempat WNI merupakan Anak Buah Kapal dari Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi dibajak kelompok yang diduga kuat jaringan Abu Sayyaf pada 16 April 2016, saat melintas di perairan perbatasan Malaysia-Filipina. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi membenarkan kabar penyanderaan berbendera Indonesia tugboat (TB) Charles 001 dan kapal tongkang (TK) Robby 152 di Laut Sulu, Filipina Selatan. Pada 23 Juni 2016, Retno mendapat konfirmasi ihwal penyanderaan tersebut.

“Setelah berkomunikasi dengan sejumlah pihak di Indonesia dan Filipina, pada 23 Juni 2016 sore kami mendapat konfirmasi," kata Retno melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat, 24 Juni 2016.

Retno menyatakan penyanderaan yang terjadi di Laut Sulu terbagi atas dua tahap. Penyanderaan terjadi pada 20 Juni 2016 pukul 11.30 dan sekitar 12.45 waktu setempat oleh dua kelompok bersenjata yang berbeda.

Saat penyanderaan, kapal membawa 13 orang anak buah kapal warga negara Indonesia. Penyandera menahan 7 ABK dan melepaskan 6 ABK lainnya. “Saat ini keenam ABK yang dibebaskan dalam perjalanan membawa kapal TB Charles 001/TK Robby 152 menuju Samarinda,” kata Retno.

Pemerintah Indonesia, Retno menegaskan, mengecam penyanderaan terhadap WNI oleh kelompok bersenjata di Filipina selatan. “Kejadian yang ketiga kalinya ini sangat tidak dapat ditoleransi,” kata Retno.

Pemerintah, menurut Retno, akan melakukan berbagai cara untuk membebaskan para sandera. "Keselamatan ketujuh WNI merupakan prioritas," kata dia. Selain itu, ia meminta pemerintah Filipina memastikan keamanan di wilayah perairan Filipina Selatan sehingga tidak mengganggu kegiatan ekonomi kawasan sekitar.

Kabar penyanderaan berawal dari Dian Megawati Ahmad, istri salah satu ABK kapal Charles bernama Ismail. Dia mengaku sempat ditelepon suaminya yang meminta agar pesan penyanderaan itu disampaikan ke perusahaan kapal. Salah satunya menyampaikan tuntutan tebusan hingga 20 juta ringgit.

Kapal Charles berbendera Indonesia itu berlayar ke Filipina pada awal Juni 2016 dengan misi membawa batu bara. Di atas kapal terdapat 13 awak. Kapal itu dijadwalkan kembali ke Samarinda pada Jumat atau Sabtu besok.

ARKHELAUS W. | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

16 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

1 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

12 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

13 hari lalu

Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi tegas menolak normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel. Retno menyatakan Indonesia tetap tak terpengaruh oleh tekanan.

Baca Selengkapnya