Pemerintah Aksesi FCTC, Petani Tembakau Tak Akan Rugi

Reporter

Rabu, 15 Juni 2016 21:27 WIB

Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Pengendalian Tembakau (Gempita) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis 26 April 2012. TEMPO/Subekti. 20120426.

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Nasional Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau menyatakan pemerintah tak perlu merisaukan langkah mengaksesi Framework Convention on Tobacco Control akan merugikan petani. Menurut Fauzi Ahmad Noor, peneliti dari Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC), persoalan yang dihadapi petani bukan karena tindakan mengaksesi FCTC yang sudah disahkan PBB pada 2003 lalu.


“Permasalahan petani adalah kebijakan impor tembakau, tata niaga yang timpang dan cuaca yang tidak menentu,” kata Fauzi seperti siaran pers yang diterima Tempo pada Rabu, 15 Juni 2016.


Pada Selasa, 14 Juni 2016, Presiden Jokowi menggelar Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) membahas rencana aksesi FCTC yang dihadiri oleh seluruh menteri koordinator dan beberapa kementerian terkait. Ratas ini merupakan forum resmi pertama yang diadakan secara terbuka untuk membahas isu pengendalian tembakau.


BACA:Presiden Minta Impor Tembakau Dikurangi


BACA:Stop Merokok, Setahun Indonesia Hemat Rp 217 Triliun


Advertising
Advertising

Forum ini digelar untuk memperjelas sikap pemerintah terkait aksesi FCTC. Dalam Ratas tersebut, Presiden Jokowi meminta agar dikaji rencana aksesi FCTC dengan mempertimbangkan kepentingan nasional yaitu perlindungan kesehatan terutama anak-anak serta dampaknya terhadap petani dan tenaga kerja di sektor tembakau.


Fauzi menjelaskan, pada 2013, sebanyak 49,7 persen tembakau yang diproduksi Indonesia itu impor. Problem terbesar adalah tata niaga yang panjang sehingga membuat petani tidak berdaya bersaing dalam pasar niaga tembakau. Cuaca yang tidak menentu makin membuat petani terpuruk. “Tembakau adalah tanaman semusim, sekali kena hujan petani bisa terancam gagal panen,” ujarnya.


Menurut Fauzi, kebanyakan petani saat ini sudah sangat menderita dengan rantai pemasaran yang ada. Hanya sebagian kecil yang masih menikmati keuntungan dari bercocok tanam tembakau. Bagi petani yang masih ingin bertahan menanam tembakau, pemerintah bisa meregulasi tata niaga perdagangan tanaman itu misalnya dengan penentuan standar kualitas daun dan transparansi kebutuhan impor daun tembakau yang lebih fair dan terbuka serta kemudahan mengakses data.


“Sementara bagi sebagian petani di beberapa daerah, proses diversifikasi dan bantuan untuk mengembangkan komoditas lain bisa menjadi pertimbangan. Seperti yang dilakukan di Brasil, Malawi, Malaysia hingga Turki,” tuturnya.


BACA:Jokowi Diminta Aksesi FCTC Demi Lindungi HAM


Julius Ibrani, Koordinator Bantuan Hukum YLBHI, menjelaskan bahwa, ”Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) yang berlaku mulai 2016 - 2030. Sebuah analisis oleh von Eichborn dan Tanzmann (2015) menunjukkan bahwa setidaknya 11 dari 17 Tujuan yang terkait dengan 68 dari 169 Target SDGs akan sangat sulit atau bahkan mustahil dicapai bila rokok dibiarkan terus meningkat konsumsinya.


“Presiden sepatutnya konsisten dengan Nawa Cita, RPJMN dan komitmen pencapaian SDGs-nya, dengan mengendalikan produksi dan konsumsi rokok dengan ketat,”kata Julius. Ia menegaskan, implementasi SDGs, salah satunya dengan mengaksesi FCTC.


ISTIQOMATUL HAYATI

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

1 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

1 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

4 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

5 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

5 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

5 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

6 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

7 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya