Jokowi Diminta Aksesi FCTC Demi Lindungi HAM

Reporter

Rabu, 15 Juni 2016 20:27 WIB

Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, Prijo Sidipratomo (kiri) bersama Ketua Harian Komnas Pengendalian Tembakau, Laksmiati Hanafiah, menjawab pertanyaan wartawan saat konfrensi pers mengenai dampak rokok di sekertariat Ikatan Dokter Indonesia di Jakarta, (17/9). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Nasional Masyarakat Sipil Untuk Pengendalian Tembakau (Koalisi) mendukung Presiden Joko Widodo agar segera mengaksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan upaya melindungi hak masyarakat untuk mendapat kesehatan. Koalisi juga meminta pemerintah agar tidak khawatir terhadap dampak FCTC terhadap perekonomian nasional.

“FCTC itu saling mendukung dengan penegakan dan perlindungan HAM, juga melindungi para petani dan tenaga kerja di sektor tembakau,” kata Koordinator Nasional Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau Ifdhal Kasim sesuai siaran pers yang diterima Tempo pada Rabu, 15 Juni 2016.



Pada Selasa, 14 Juni 2016, Presiden Jokowi menggelar Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) membahas rencana aksesi FCTC yang dihadiri oleh seluruh menteri koordinator dan beberapa kementerian terkait. Ratas ini merupakan forum resmi pertama yang diadakan secara terbuka untuk membahas isu pengendalian tembakau.



Forum ini digelar untuk memperjelas sikap pemerintah terkait aksesi FCTC yang sudah disahkan PBB pada 2003. Dalam Ratas tersebut, Presiden Jokowi meminta agar dikaji rencana aksesi FCTC dengan mempertimbangkan kepentingan nasional yaitu perlindungan kesehatan terutama anak-anak serta dampaknya terhadap petani dan tenaga kerja di sektor tembakau.


Advertising
Advertising


BACA:Presiden Minta Impor Tembakau Dikurangi



BACA:Stop Merokok, Setahun Indonesia Hemat Rp 217 Triliun



Direktur Raya Indonesia Hery Chariansyah menyatakan bahwa aksesi FCTC akan memperkuat perlindungan anak dari zat adiktif. “Regulasi yang ada selama ini belum efektif melindungi anak dari zat adiktif,” katanya. “Aksesi FCTC akan menjadi kerangka penguatan kebijakan nasional, misalnya melarang iklan dan sponsor industri rokok”.



Deni Wahyudi Kurniawan dari Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah mengatakan pemerintah tak perlu takut tindakan mengaksesi FCTC akan merugikan petani dan pekerja industri. “Tembakau itu zak adiktif, sehingga efek pengendalian tembakau itu berlangsung lambat”.



Ia mencontohkan pengalaman Thailand yang mengaksesi FCTC pada 2004. Prevalensi perokok di Thailand memang turun dari 32 persen pada 2001 menjadi 20,5 persen pada 2013. Tapi konsumsi tembakau Thailand masih stabil. Jika pada 2001, konsumsi tembakau di Thailand berjumlah 1.727 juta bungkus, maka pada 2009 berjumlah 1.790 pak.



“Pemerintah tak perlu khawatir industri rokok akan gulung tikar dan terjadi PHK besar-besaran seperti dikhawatirkan,” kata Deni. Bahkan, meski sudah mengaksesi FCTC, pendapatan cukai di negara itu justru meningkat hingga empat kali lipat dari 530 juta dolar pada 1991 menjadi US$ 1.907 juta pada 2011.



Ia menegaskan, regulasi yang ketat hanya akan memperlambat penambahan prevalensi dan efektif bagi perokok muda.



ISTIQOMATUL HAYATI

Berita terkait

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

52 menit lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

11 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

11 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

13 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

14 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

14 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

15 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

15 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

15 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

16 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya