Tak Ada Pelanggaran di Sumber Waras, BPK: Terserah KPK  

Reporter

Rabu, 15 Juni 2016 19:42 WIB

Anggota III BPK Eddy Mulyadi Supardi (kanan), dan Anggota V BPK Moermahadi Soerja Djanegara (kiri) usai melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, 7 Desember 2015. BPK telah menyerahkan hasil audit investigasi terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kepada KPK. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota V Badan Pemeriksa Keuangan Moermahadi Soerja Djajanegara enggan mengomentari hasil penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak menemukan perbuatan melawan hukum dalam kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2015.

Penyelidikan KPK bertentangan dengan audit investigasi BPK dalam proses pembelian lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras senilai Rp 800 miliar pada APBD Perubahan 2014 yang tidak sesuai dengan prosedur.

Pemerintah DKI Jakarta dianggap membeli dengan harga lebih mahal daripada seharusnya sehingga mengakibatkan kerugian negara Rp 191 miliar. "Terserah KPK, kan kita sudah serahkan (hasil audit) ke KPK," ujar Moermahadi saat dihubungi, Rabu, 15 Juni 2016.

Permintaan audit investigasi itu datang dari Ketua KPK sementara, Taufiequrahman Ruki, dan telah diserahkan oleh BPK. Menurut Moermahadi, hingga kini lembaganya belum mendengar penjelasan resmi KPK mengenai temuan penyelidikan yang berbeda tersebut. "Kami sampai sekarang belum tahu KPK bilang apa, baru dengar dari media saja," katanya.

Moermahadi menuturkan, lembaganya telah menjalankan tugas sesuai dengan wewenang yang dimiliki dan memenuhi permintaan pemeriksaan KPK. Hasil yang ada juga sudah diserahkan kepada KPK selaku aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti. "Tugas kita sudah selesai. Kalau KPK seperti itu, ya wewenang KPK kan, yang minta juga KPK," ucapnya.

Moermahadi menegaskan, hasil pemeriksaan BPK menyatakan adanya kerugian negara dalam kasus pembelian lahan Sumber Waras. Selain itu, menurut dia, sudah menjadi wewenang BPK untuk melakukan penghitungan kerugian negara.

Berdasarkan undang-undang yang ada, temuan BPK tersebut memiliki mandat untuk ditindaklanjuti. "Ya nanti tergantung, kita lihat investigasinya diterusin enggak. Sebetulnya kan pemeriksaannya bersama KPK," kata Moermahadi.

Dia berujar tak bisa berkomentar lebih jauh sebelum mendapat penjelasan resmi KPK soal temuan yang berbeda itu. Pihaknya siap berkomunikasi dengan KPK untuk membicarakan masalah tersebut. "Nanti ketemu dulu dengan KPK," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo berujar akan berkoordinasi dengan BPK perihal informasi yang masih akan digali KPK terkait pembelian lahan tersebut. "Kami akan undang BPK. Diskusi penyelidik kami dan auditor BPK," kata Agus, Rabu pagi, 15 Juni 2016.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

37 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

40 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

41 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya