Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (tengah), Relawan teman ahok, Amelia (kiri) dan Ketua DPP PSI Nova Rini (kanan) saat peluncuran aplikasi GoAhokPSI di Jakata, 31 Maret 2016. GoAhokPSI merupakan aplikasi layanan penjemputan KTP warga Jakarta untuk mendukung Cagub/Cawagub Ahok-Heru. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum bisa menentukan sikap setelah Partai Golkar memastikan diri mendukung dia maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Ahok mengaku sementara ini masih mempertimbangkan posisi relawannya, Teman Ahok.
"Aku belum mikir," kata Ahok di Masjid Hidayaturrahman, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Selasa, 14 Juni 2016. Ahok berujar, dia sepakat dengan tim relawannya itu bahwa Teman Ahok didirikan untuk mengantisipasi jika dia gagal maju dalam pilkada Jakarta 2017 lewat jalur partai.
Kekhawatiran itu muncul lantaran belum ada sinyal dari partai untuk mengusung Ahok, sementara mengumpulkan salinan KTP sebagai syarat maju tanpa partai membutuhkan waktu. "Dulu kami hanya berpikir, Teman Ahok khawatir saya enggak bisa ikut. Makanya sekarang saya mau tanya, mereka maunya gimana," kata Ahok.
Gubernur Ahok pun mengklaim dia belum menimbang untung dan rugi jika dia maju lewat partai atau non-partai dalam pilkada DKI. Ahok berencana akan menemui relawannya tersebut jika jumlah KTP sudah mencapai target Teman Ahok, yaitu satu juta lembar salinan KTP.
Setelah mendapatkan dukungan tambahan dari sejumlah partai, Ahok mengatakan dia juga akan membicarakan hal serupa kepada mereka. "Saya enggak tahu, mereka yang suruh putuskan. Ya, tergantung mereka saja maunya apa," ucap Ahok.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah memastikan dukungannya terhadap Gubernur Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Keputusan tersebut nantinya akan disosialisaikan kepada kader mereka dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar pada Ahad, 19 Juni 2016.
Deklarasi Golkar itu melengkapi dukungan dua partai lain—Partai NasDem dan Partai Hanura—kepada Ahok. Sehingga, jumlah kursi masing-masing partai yang mendukung Ahok mencapai 24 kursi. Jumlah itu sudah cukup untuk mengusung calon. Rinciannya, NasDem memiliki lima kursi, Hanura (10), dan Golkar (9).
Adapun KPUD mengajukan syarat bagi pasangan calon non-partai untuk menggalang dukungan hingga minimal 532.210 pemilih atau 7,5 persen dari daftar pemilih tetap. Sampai hari ini, pantauan dari situs yang dibuat tim relawan Ahok, www.temanahok.com, jumlah salinan KTP yang terkumpul 976.478 lembar.