TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan kontroversi yang muncul tak menghalangi pemberlakuan hukuman kebiri di Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Perlindungan Anak yang telah diteken oleh Presiden Joko Widodo. "Harus dijalankan sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 13 Juni 2016.
Puan menjelaskan, semua pihak masih punya waktu menyiapkan tata cara pemberlakuan hukuman kebiri tersebut, termasuk pro-kontra yang muncul, seperti mengenai eksekutornya. Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan pemerintah akan membuat aturan turunan atas mekanisme hukuman-hukuman yang tertuang dalam peraturan pemerintah pengganti undang-undang tersebut. "Sekarang masih akan ada kajian," dia menuturkan.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Perlindungan Anak memuat hukuman yang lebih berat kepada pelaku kejahatan seksual. Ada pula hukuman tambahan, yakni penanaman chip dan hukuman kebiri.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembisse mengatakan pemerintah, melalui Kementerian Hukum dan HAM, sedang membuat kajian mengenai hukuman kebiri. "Kalau tidak salah, mau ke luar negeri mengecek berapa negara yang menerapkan," kata dia.
Yohanna berharap hasil kajian dapat digunakan untuk berdiskusi dengan Ikatan Dokter Indonesia yang menolak menjadi eksekutor hukuman kebiri. Meski menolak, Yohanna yakin IDI mau terlibat merehabilitasi para pelaku. "Rehabilitasi tidak masalah, itu yang kami dapati dari IDI," kata dia.
AHMAD FAIZ
Berita terkait
54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP
7 hari lalu
Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan
9 hari lalu
Ganjar Pranowo menerima hasil putusan MK yang menolak permohonan PHPU kubunya. Dulu, Jokowi pernah menyiapkannya maju capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu
10 hari lalu
Setahun yang lalu PDIP mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden, disaksikan Jokowi. Berikut kilas balik peristiwanya.
Baca SelengkapnyaModus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah
11 hari lalu
Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.
Baca SelengkapnyaKata Gerindra Soal Rekonsiliasi dengan PDIP dan Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati
20 hari lalu
Gerindra menilai komunikasi yang baik antara Sufmi Dasco Ahmad dan Puan Maharani di DPR dapat mempercepat rekonsiliasi kedua partai.
Baca SelengkapnyaMisteri Ketua TKN Prabowo-Gibran Dua Kali Datangi Rumah Megawati
20 hari lalu
Dua kali Ketua TKN Prabowo-Gibran ini mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ada apa?
Baca SelengkapnyaWacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu
24 hari lalu
Menurut Ujang Komarudin, pertemuan Prabowo-Puan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.
Baca SelengkapnyaDPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?
25 hari lalu
PKB menunggu kawan untuk bisa memenuhi syarat pengajuan hak angket DPR terkait dengan dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaFormappi Harap Pemilihan Ketua DPR Terapkan Aturan Lama
26 hari lalu
Formappi usulkan penetapan Ketua DPR menggunakan ketentuan Undang-Undang MD3 lama. Berharap tidak ada revisi.
Baca SelengkapnyaRespons Gibran hingga Puan Maharani Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati
26 hari lalu
Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati memunculkan spekulasi soal kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya