Kasus 1965: Kiki Syahnakri Mengkritik, Agus Widjojo Menjawab

Reporter

Rabu, 1 Juni 2016 18:38 WIB

Ketua Pelaksana Simposium Anti PKI, Letnan Jenderal Purnawirawan Kiki Syahnakri saat konferensi pers di Balai Kartini Jakarta, 1 Juni 2016. TEMPO/Arkhe

TEMPO.CO, Jakarta - Letnan Jenderal (purnawirawan) Kiki Syahnakri mengkritik Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo terkait dengan peristiwa 1965. Kiki menyoal pendekatan kesejarahan yang diterapkan Agus Widjojo ketika menyelenggarakan Simposium Tragedi 1965 di Hotel Aryaduta, Jakarta, April 2016.

"Pendekatan kesejarahan itu multitafsir dan pasti subyektif. Seharusnya menggunakan pendekatan Pancasila," kata Kiki di acara Simposium Nasional bertema “Mengamankan Pancasila dan Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain” di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 1 Juni 2016.

Dalam Simposium Tragedi 1965 di Hotel Aryaduta, Agus Widjojo menjadi ketua panitia. Sedangkan Kiki menjadi ketua panitia simposium tandingan di Balai Kartini, hari ini. Simposium di Balai Kartini tersebut berlangsung hingga Rabu, 2 Juni 2016. Mantan Wakil Presiden RI, Try Sutrisno, secara resmi membuka acara yang dihadiri 49 organisasi itu.

Saat simposium di Aryaduta, Agus Widjojo mengatakan menggunakan pendekatan sejarah untuk mengetahui peristiwa 1965. Pendekatan ini dinilai lebih obyektif untuk mengetahui peristiwa sebelum dan sesudah 1965. "Dari situ, kami bisa lihat tangan PKI pun berdarah," kata pensiunan jenderal bintang tiga ini.

Agus mencontohkan peristiwa Madiun 1948. PKI memberontak dan membunuh golongan agama. Namun kejadian tersebut belum banyak diketahui dibandingkan dengan peristiwa 1965. "Ini menunjukkan PKI bandel lagi," katanya.

Menurut dia, PKI juga menggunakan kekerasan dalam penyebaran ideologi. "Inilah yang ingin dibuka dan jarang dipahami generasi setelah 1965, yang kurang referensi bahwa PKI juga melakukan pembunuhan," ujar Agus.

Kiki berharap, setelah simposium di Balai Kartini, kelompok Simposium Aryaduta dan Balai Kartini dapat berdialog memadukan rekomendasi. Rekomendasi dapat menjadi rujukan pemerintah mengambil kebijakan untuk menyelesaikan kasus kekerasan masa lalu. "Harapannya ada kesepakatan," tutur Kiki.

Agus juga menyerahkan hasil rekomendasi kedua simposium tersebut kepada pemerintah. Apabila terjadi saling sanggah soal pendapat dan rekomendasi, ia menilai hal itu wajar. Namun, dia berharap, kedua kubu dapat bersinergi menyusun kebijakan. "Ini akan memperkaya khasanah pemerintah," kata Agus.

ARKHELAUS W.


Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Bukan Soal Nilai, Ini yang Terjadi


Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Adhi Karya dan PP Dapat Proyek Infrastruktur Kereta Api di Filipina Rp9 T

13 Juli 2023

Adhi Karya dan PP Dapat Proyek Infrastruktur Kereta Api di Filipina Rp9 T

PT Adhi Karya dan PT PP, mendapat proyek infrastruktur kereta api di Filipina senilai Rp 9 triliun. Penandatanganan di depan Presiden Marcos Jr

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.

Baca Selengkapnya