Golkar Punya JK dan Luhut di Kabinet, Kok Mau Tambah?  

Reporter

Editor

Sugiharto

Senin, 30 Mei 2016 16:05 WIB

Calon ketua umum Setya Novanto (tengah) sedang dipijiti oleh istrinya saat penghitungan suara dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 17 Mei 2016. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Partai Golkar bergabung dengan pemerintah memunculkan pertanyaan tentang jumlah menteri asal partai itu yang ingin ditempatkan di Kabinet Kerja. Adapun Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan adalah tokoh-tokoh senior Golkar.

Menurut pengamat politik senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti, JK dan Luhut memiliki peran signifikan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Mereka powerfull,” katanya kepada Tempo, akhir pekan lalu.

Baca: Kala Jokowi Sentil Kalla & Luhut Soal Laga Calon Ketua Golkar

Dia menjelaskan, JK kuat dalam bidang ekonomi selain politik. Sedangkan Luhut kuat pada bidang keamanan dan pertahanan. Nama mereka juga disebut-sebut dalam pemilihan Ketua Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali pada medio Mei lalu. Bahkan JK dan Luhut dikabarkan bersaing dalam kebijakan penggarapan proyek listrik 35 ribu megawatt.

Walau begitu, Ikrar meneruskan, JK dan Luhut masuk kabinet bukan mewakili Golkar, melainkan dalam kapasitas sebagai pribadi. Maka, menilik kekuatan politik faktual, Golkar bisa saja menambahkan kadernya untuk masuk kabinet, tapi tak bisa banyak. “Cukup satu orang lagi, jangan lebih,” ucapnya.

Baca: Golkar Incar Kursi Kabinet Jokowi, 3 Nama Jadi Calon Kuat

Ikrar membandingkan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang notabene pemenang pemilu dan pemilihan presiden 2014. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu memiliki wakil empat menteri dan satu Sekretaris Kabinet. Padahal PDIP berkeringat untuk membuat Joko Widodo menjadi presiden.

Berbeda dengan Golkar, yang menentang Jokowi sejak pemilu dalam Koalisi Merah Putih antara lain bersama Partai Gerindra. “PDIP bisa jengah kalau Golkar kebanyakan di kabinet,” ujar Ikrar.

Baca juga: Menteri Luhut Janji Tolak Tawaran Kepengurusan Golkar

Di sisi lain, menurut Ikrar, Golkar memberikan tawaran yang sangat menarik kepada Presiden Jokowi. Sebagai runner up Pemilu 2014, Golkar tegas menyatakan meninggalkan KMP dan akan mencalonkan Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. Golkar pun kuat di parlemen. Selain banyak kadernya duduk sebagai pemimpin komisi, Ketua DPR Ade Komaruddin juga kader Golkar.

JOBPIE SUGIHARTO


Berita terkait

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

1 hari lalu

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

20 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

31 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

39 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

40 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

40 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

41 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

44 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

50 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

50 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya