DPRD Yogyakarta Dorong Pembuatan Perda Intoleransi

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 26 Mei 2016 10:05 WIB

Ratusan massa yang menamakan diri Gerakan Rakyat Yogyakarta Anti Kekerasan (GERAYAK) menggelar aksi orasi di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, Jumat (11/05). Massa gabungan dari berbagai elemen masyarakat Yogyakarta ini mengecam keras dan menuntut supaya pelaku kekerasan terhadap diskusi buku "Allah: Liberty and Love" karya Irshad Manji di Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS), Rabu malam (09 Mei) lalu. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta – Merebaknya aksi penolakan terhadap kegiatan yang dituding berbau komunis belakangan ini di Yogyakarta mendorong Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta mengundang Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) untuk membahas persoalan yang diberi label intoleransi di DIY.

Forkompimda yang dimaksud terdiri atas Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, Kepala Kepolisian Daerah DIY, Komandan Korem 072/Pamungkas, Kepala Kejaksaan Tinggi DIY, Kepala Pengadilan Tinggi DIY, serta sejumlah kepala satuan kerja pemerintah daerah (SKPD).

Bahkan, menurut Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana, hasil pertemuan itu bisa mengarah pada perumusan peraturan daerah tentang penanganan kasus semacamnya. “Tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan peraturan daerah soal penanganan intoleransi,” kata Yoeke, Rabu, 25 Mei 2016.

Menurut Yoeke, sejauh ini, belum ada perda yang mengatur penanganan kasus intoleransi di DIY. Perda tersebut bisa diinisiasi Dewan atau pemerintah DIY. “Perda itu bisa merupakan penjabaran atas peraturan di atasnya yang sudah ada. Kami akan mengkaji,” ucap Yoeke.

Pernyataan Yoeke dikemukakan setelah Wakil Direktur Intelijen dan Keamanan Polda DIY Ajun Komisaris Besar Suswanto meminta Dewan turun tangan. Suswanto berharap DPRD DIY mengundang polisi, tentara, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan untuk duduk bersama membahas persoalan intoleransi.

“Biar nanti ada rekomendasi untuk eksekutif untuk membuat regulasinya,” ujar Suswanto saat menjadi pembicara dalam diskusi Menyoal Intoleransi dalam Kebinekaan Bermasyarakat: Apa Peran Media di ruang pertemuan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY pada 23 Mei 2016.

Sementara itu, Yoeke akan melakukan koordinasi dengan Komisi A untuk menggelar acara itu, lantaran Komisi A membawahi persoalan keamanan dan hukum. “Kami siap memfasilitasi, apalagi kami dipercaya untuk itu,” tutur Yoeke.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dikecam kalangan aktivis karena mendukung pembubaran acara diskusi dan pemutaran film dokumenter tentang Pulau Buru yang pernah menjadi tempat pengasingan bagi anggota Partai Komunis Indonesia.

PITO AGUSTIN RUDIANA




Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

18 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

54 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

59 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya