TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Badan Pekerja Institut Proklamasi Arief Rachman mendorong agar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin alias Akom masuk struktur Dewan Pembina Partai Golkar. Alasannya Akom dapat menjadi pintu komunikasi politik ke bawah, khususnya bagi kader-kader yang tidak sejalan dengan Setya Novanto.
Terpilihnya Setya sebagai ketua umum dapat menjadi angin segar bagi Golkar. Secara organisasi akan dapat bekerja secara lebih serius bila didukung komposisi politik yang relatif cair dan solid. “Apalagi munaslub menjadi pintu rekonsiliasi faksi-faksi politik di tubuh Golkar,” kata Arief dalam keterangan resmi, Kamis, 25 Mei 2016.
Meskipun Akom dapat menjadi motor, tapi orang-orang di lingkarannya relatif keras dan kaku. Hal ini patut menjadi catatan untuk menyusun komposisi struktur DPP Golkar agar tidak ada tarik-menarik kepengurusan menuju 2019.
Pihak yang secara pribadi tidak cocok dengan Setya, akan sulit untuk diajak bekerja sama dan lebih baik bila tidak berada dalam kepengurusan DPP. Arief menuturkan masih ada loyalis Akom yang secara visi tak sejalan dengan Setya. Itu sebabnya Akom perlu duduk di Dewan Pembina.
Bila Setya menempatkan orang-orang yang tak sepaham, selain menjadi beban juga membuat kepengurusan gemuk. Padahal, tantangan Golkar saat ini ada pada manajemen organisasi yang efektif dan rapi. “Dengan demikian, langkah Golkar untuk dapat menjadi pemenang dalam Pemilu 2019 kian terbuka lebar,” tuturnya.
Akom dan Setya merupakan dua kandidat terkuat dalam perhelatan Munaslub Golkar 23 Mei lalu. Keduanya mampu meraih 30 persen lebih suara dalam putaran pertama pemilihan ketua umum. Namun, saat berhadapan satu lawan satu dengan Setya, Ade Komarudin memutuskan untuk mengundurkan diri dan merelakan kursi Golkar-1 pada Setya.
Selain ketua umum yang baru, Munaslub Golkar juga menunjuk ketua umum sebelumnya Aburizal Bakri sebagai Ketua Dewan Pembina. Nantinya, Ical akan membawahi 16 orang lain untuk duduk sebagai anggota Dewan Pembina.
Saat ini, belum diumumkan siapa nama-nama yang akan duduk di kepengurusan DPP maupun di Dewan Pembina. Baru ada tiga posisi yang terisi, yaitu Sekretaris Jenderal diduduki Idrus Marham, Ketua Harian oleh Nurdin Halid, dan Bendahara Umum oleh Robert Kardinal.
AHMAD FAIZ
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
5 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
15 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
23 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
24 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
25 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
25 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
28 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
34 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
34 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
40 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya