Purwakarta Luncurkan Program Jampis untuk Layanan RS 24 Jam  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 19 Mei 2016 13:51 WIB

Ilustrasi rumah sakit. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membuat terobosan meningkatkan layanan kesehatan masyarakat. Ini dilakukan dengan menempatkan para petugas medis jaga di semua rumah sakit di Purwakarta serta rumah sakit rujukan di Bandung dan Jakarta.

"Mulai hari ini, Kamis, 19 Mei 2016, mereka sudah mulai bekerja melayani masyarakat Purwakarta," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kepada Tempo, Kamis, 19 Mei 2016.

Para petugas jaga ini melayani masyarakat yang membutuhkan perawatan medis di rumah sakit selama 24 jam dengan sistem pembagian waktu tugas.

Dedi menjelaskan, para petugas jaga itu terkoneksi langsung secara online dengan para operator Safety Emergency Medical Ambulance Rescue (Semar) dan sopir ambulans. Aplikasi ini berbasis sistem operasi Android.

Melalui layanan itu, menurut Dedi, yang gandrung dengan pakaian khas Sunda pangsi lengkap dengan ikat kepala dalam kesehariannya, menuturkan semua warga Purwakarta bisa menikmati berbagai kemudahan layanan kesehatan di rumah sakit, termasuk ketersediaan ruang rawat inap dan petugas medisnya.

Bahkan para petugas medis ini juga berkewajiban mengambil tindakan cepat dan tepat jika kebutuhan pasien tidak terpenuhi. Misalnya, jika ruang inap kelas tiga penuh, petugas medis jaga ini bisa mengambil ruang inap kelas dua untuk pasien. Bahkan dia juga diberi kewenangan memesan ruang inap kelas satu dan VIP.

"Pemkab akan membayar semua tagihannya," ucap Dedi memberikan jaminan. Program layanan jaminan kesehatan yang dibesut Pemkab Purwakarta itu memang dirancang untuk melayani secara maksimal warga kabupaten itu. Program ini diberi nama Jaminan Kesehatan Purwakarta Istimewa (Jampis).

Dengan program ini, Dedi berharap ponsel pintar miliknya tidak harus lagi online selama 24 jam menerima berbagai keluhan warga yang akan berobat tapi tidak kebagian ruang inap.

"Layanan Jampis sekarang sudah serba-online, dan warga bisa menikmatinya kapan pun membutuhkannya," ujarnya. Dedi mengklaim layanan Jampis yang dibesutnya itu lebih maju beberapa langkah dibanding layanan program kesehatan pusat seperti BPJS Kesehatan, yang pelayanannya kerap dikeluhkan warga.

Rohata, tokoh masyarakat Kecamatan Campaka, mengapresiasi program Jampis ini. "Dengan layanan yang serba-terkoneksi secara online, mulai kebutuhan ambulans, rawat inap, hingga tindakan medis, masyarakat semakin terbantu," katanya.

Dia berharap masyarakat tidak lagi mendengar ceritera miring soal pasien yang tidak kebagian ruang rawat inap dan terpaksa dirawat di selasar rumah sakit. "Bahkan cerita mengenaskan tentang pasien yang meregang nyawa akibat tak mendapat pelayanan medis lantaran petugas rumah sakit kurang," ucap Rohata.

NANANG SUTISNA




Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya