Bersihkan Sampah Citarum, Jawa Barat Pakai Dana Tak Terduga

Reporter

Selasa, 17 Mei 2016 23:01 WIB

Warga membersihkan lumpur di Kampung Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 25 April 2016. Setelah banjir Sungai Citarum surut kini warga berkutat dengan lumpur tebal yang mengendap. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku sudah mengantungi izin dari Kementerian Dalam Negeri untuk menggunakan anggaran pemerintah provisnsi dari pos dana tidak terduga untuk membersihkan sampah dari Sungai Citarum. “Kami mengajukan izin menggunakan dana tidak terduga kepada Kementerian Dalam Negeri, itu yang membuat lama. Izin sudah keluar dan diperbolehkan,” kata dia di Bandung, Selasa, 17 Mei 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan belum mau membeberkan dana yang akan digunakan untuk membersihkan Sungai Citarum dari sampah sebagai bagian dari penyelesaian bencana banjir di sungai itu. “Sedang diatur sekarang, apa keperluannya, apa yang perlu didanai, harus rinci seluruhnya,” kata dia.

Menurut Aher, rencana membersihkan Sungai Citarum itu akan bekerjasama dengan TNI. Duit pemerintah dari pos tidak terduga itu, diantaranya untuk membiayai operasional anggota TNI membersihkan Sungai Citarum. “Sebagaimana pengalaman (DKI bersama TNI membersihkan Sungai) Ciliwung,” kata dia.

Aher mengaku, rencana membersihkan sungai itu akan dilakukan secepatnya mumpung masyarakat masih ingat peristiwa horor sampah yang menggunung di jembatan Cijagra yang menhambat aliran Sungai Cikapundung, salah satu anak Sungai Citarum. “Di benak publik masih hangat suasana itu, sehingga segera ada gerakan sosial secara bersama-sama untuk menghentikan perilaku buruk membuang sampah ke sungai tadi,” kata dia.

Menurut dia, dengan gerakan itu, pemerintah ingin menunjukkan Sungai Citarum bisa bersih dari sampah. “Kami ingin secepatnya. Membersihkan itu sebentar, yang lama itu mengubah perilaku masyarakat. TNI ditugasi di Cijagra yang (tumpukan sampahnya) kaya lapangan sepak bola dan orang bisa jalan-jalan saking tebalnya, itu bisa dua hari selsai, tapi habi situ ternyata penuh lagi. Itu masalahnya, yang berat itu mengubah perilaku masyarakat,” kata Aher.

Aher mengatakan, langkah selanjutnya baru menyasar industri yang membuang limbahnya ke Sungai Citarum. “Di Citarum hanya 25 persen industri yang mengolah limbahnya sebelum dibuang ke Citarum, 75 persen industri masih membuang langsung limbahnya. Itu datanya,” kata dia.

Dia meminta industri yang masih membuang limbahnya langsung tanpa mengolahnya agar berpikir panjang, tidak semata memikirkan keuntungannya. “Tolong pikirkan dampak buruk kalau kemudian perilaku buruk itu berdampak pada jutaan orang, sawah, kebun, pangan, pengotoran laut di kawasan hilir. Panjang banget urusannya,” kata dia.

Aher mengancam akan mengambil langkah penegakan hukum bagi industri yang masih bandel. “Mudah-mudahan social movement itu efektif. Kalau gerakan penaydaran itu tidak efektif juga, masih ada yang bandel, kita hukum nanti,” kata dia.

Sejak bulan lalu pemerintah Jawa Barat menyiapkan kerjasama dengan TNI untuk membersihkan Sungai Citarum pasca geger horor sampah di Sungai Cikapundung, salah satu anak Sungai Citarum yang tersumbat karena tumpukan sampah. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta bantuan TNI untuk memperluas skala pembersihan sampah sungai menyusul pembersihan sumbatan sampah Sungai Cikapundung yang dilakukan hari ini di Jembatan Cijagra dan ujung Sungai Citepus Bandung.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

16 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

59 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya