Minim Pasokan Batu Bara, Tenaga Kontrak di Cirebon Di-PHK  

Reporter

Senin, 16 Mei 2016 22:02 WIB

Aktivis lingkungan hidup dari Greenpeace, Wahana Lingkungan Hidup, dan Jaringan Advokasi Tambang menggelar aksi damai menuntut pemerintah meninggalkan penggunaan batu bara di atas crane pelabuhan PLTU Cirebon, Jawa Barat, 15 Mei 2016. Foto: Greenpeace

TEMPO.CO, Cirebon - Ratusan karyawan outsourcing atau alih daya PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon harus mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) pada awal Juli mendatang. Dampaknya, ratusan buruh harus kehilangan pekerjaan gara-gara ketiadaan pasokan batu bara di Pelabuhan Cirebon.

Asisten GM Pengendalian Kinerja dan PFSO PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon, Iman Wahyu, mengatakan PHK terpaksa dilakukan karena aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon ditutup. Padahal, aktivitas bongkar muat batu bara menyumbang 80 persen pendapatan untuk Pelabuhan Cirebon. ”Karena tidak ada lagi pemasukan, kami harus nombok,” kata Iman saat dihubungi, Senin, 16 Mei 2016. Bahkan, kata Iman, PT Pelindo menombok selama 3 bulan sejak Pelabuhan Cirebon ditutup.

Sekitar seratus tenaga kerja kontrak, yang bekerja di Pelabuhan Cirebon, umumnya mnerupakan pegawai yang bekerja di bagian administrasi dan tenaga keamanan. Mereka adalah orang-orang yang tinggal di sekitar Pelabuhan Cirebon.

Iman menuturkan pihaknya setiap bulan masih harus mengeluarkan Rp 1,4 miliar untuk membayar gaji seratus tenaga kontrak tersebut. Karena tidak ada lagi pemasukan, mereka tidak bisa melanjutkan kontrak karyawan pada awal Juli mendatang. Meski demikian, Iman memastikan, Pelindo tetap memenuhi kewajiban memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawan. Soalnya, pada Juli, Hari Raya Idul Fitri tiba.

Hal ini berimbas terhadap angkutan khusus pelabuhan (angsuspel). Karyawan angkutan khusus pelabuhan juga di-PHK. ”Ada sekitar 1.200 sopir dan kernet truk pengangkut batu bara di Pelabuhan Cirebon,” kata Ketua Angsuspel, Sukirno. Padahal, setiap hari, mereka rutin mengangkut batu bara ke berbagai tujuan, seperti Bandung, Jawa Tengah, dan Cirebon. Namun, sejak bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon dilarang beroperasi, mereka terpaksa tidak bekerja lagi.

Hal yang sama terjadi pada buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Cirebon. “Mereka memang binaan kami,” kata Kepala Seksi Kelayakan Pelayaran Kantor Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon Dani Jaelani. Sedikitnya ada seratus buruh TKBM yang setiap hari, secara bergiliran, sesuai dengan jadwal, bekerja di Pelabuhan Cirebon. Namun, sejak batu bara dilarang, mereka menganggur. “Sebanyak 80 persen kapal yang sandar di Pelabuhan Cirebon adalah tongkang batu bara,” kata Dani.

Warno, warga Pasindangan, Cirebon, sudah lebih dari 2 bulan tak bekerja. Padahal, sebagai sopir truk, Warno bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 3 juta sebulan. ”Jadi sekarang saya ngojek,” katanya.

Karena banyak tukang ojek, Warno mengatakan pendapatannya tidak sebesar saat ia menjadi sopir truk pengangkut batu bara. ”Padahal sebentar lagi puasa dan Lebaran. Anak saya tahun ini ada yang masuk SMP,” kata Warno. Karena itu, Warno berharap, Pelabuhan Cirebon bisa lagi dibuka untuk aktivitas bongkar muat batu bara.


IVANSYAH

Berita terkait

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

1 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

Kementerian Perindustrian merekomendasikan pembukaan kembali pabrik sepatu Bata karena banyak pekerja yang terdampak.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

7 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

16 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

16 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

16 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

18 hari lalu

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

Selama 11-15 April di libur Lebaran, ada lebih dari 50 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

19 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

19 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

38 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya