Tolak Kemenangan Fahri, PKS Ajukan Banding  

Reporter

Editor

Anton Septian

Senin, 16 Mei 2016 13:53 WIB

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menjawab pertanyaan awak media seusai menjalani sidang lanjutan gugatan perdata terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, 16 Mei 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Zainudin Paru, menolak putusan provisi majelis hakim yang mengabulkan permohonan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah atas perkara pemecatannya dari keanggotaan PKS. "Putusan majelis hakim adalah kezaliman dari majelis hakim kepada PKS," katanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 16 Mei 2016.

Majelis hakim yang diketuai Made Sutrisna itu memutuskan segala bentuk putusan terhadap Fahri dinyatakan batal hingga ada putusan hukum tetap. Dengan demikian, status Fahri sebagai kader PKS dan jabatannya di DPR tetap diakui.

Mendengar putusan itu, PKS mengajukan permohonan banding ke tingkat kasasi karena tidak puas. Zainudin menilai putusan itu diambil secara sepihak, tanpa memberi kesempatan kepada PKS melontarkan jawaban atas gugatan Fahri. Ia menilai hakim tidak konsisten. Sebab, pekan lalu hakim mengatakan akan mendengar jawaban dari tergugat sebelum mengambil keputusan. "Kami pandang, dalam putusan provisi ini enggak ada hal yang kuat, harus mendengar dulu jawaban kami," ujarnya.

Agenda sidang hari ini adalah mendengarkan jawaban dari pihak PKS atas gugatan yang dilayangkan Fahri. Namun kuasa hukum PKS menyatakan belum siap memberikan jawaban. Zainudin mengatakan pihaknya harus memberi kepastian lebih dulu jawaban dari para pemimpin partai. "Kami membutuhkan keterangan yang meyakinkan," tuturnya.

Zainudin juga berencana ke Komisi Yudisial untuk menanyakan hak hukumnya. Sebab, putusan majelis hakim hari ini dinilai sangat tidak adil.

Sementara itu, Fahri bersyukur atas putusan yang memenangkan dia sementara. Ia pun berterima kasih kepada semua kader PKS yang mendukung dan mendoakan agar ia tetap berada di PKS. Pemecatan oleh PKS terhadap Fahri pun dianggap menyalahi aturan.

DANANG FIRMANTO



Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

3 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

24 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

4 Maret 2024

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

3 Maret 2024

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

2 Maret 2024

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

26 Desember 2023

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?

Baca Selengkapnya