Istana Kepresidenan Komentari Kasus HAM 1965 dan 1998

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 13 Mei 2016 18:18 WIB

Aksi diam keluarga korban pelanggaran HAM masa lalu diadakan bersamaan dengan aksi damai mahasiswa Trisakti di depan Istana Negara, Jakarta, 12 Mei 2016. Tempo/Arkhelaus

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara kepresidenan, Johan Budi, menyatakan Presiden Joko Widodo ingin menyelesaikan persoalan-persoalan mengenai pelanggaran hak asasi manusia. Beberapa persoalan itu ialah tragedi 1965 dan tragedi Mei 1998.

"Presiden Jokowi mau dengar dulu, setelah itu baru menyelesaikan persoalan," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Menurut dia, Presiden Jokowi akan mendengarkan masukan baik dari pihak yang dianggap korban maupun kelompok pro atau kontra.

Johan menambahkan, dalam konteks hukum, pemerintah mendorong upaya penyelesaian ke pengadilan bila ditemukan bukti-bukti secara legal formal. Namun sebaliknya, jika tidak ditemukan bukti secara legal formal, Johan melanjutkan, pemerintah bisa menawarkan langkah rekonsiliasi.

Johan menegaskan upaya rekonsiliasi ataupun penyelesaian melalui mekanisme hukum merupakan gagasan atau baru tahap rencana. Presiden, dia mengatakan, pertama kali ingin mendengarkan apa yang menjadi keinginan korban. Hal ini penting, pasalnya pemerintah tidak ingin persoalan-persoalan pelanggaran hak asasi manusia menjadi beban sejarah dan berulang. "Ini kan sudah lama," kata dia.

Kemarin, ratusan mahasiswa Universitas Trisakti menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara. Mereka menuntut pemerintah membentuk peradilan hak asasi manusia. Unjuk rasa tersebut merupakan rangkaian peringatan tragedi Trisakti 1998 yang menewaskan empat mahasiswa.

Inspektur Satu Sadiyono mengatakan aksi unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung kemarin berjalan tertib dan berbarengan dengan aksi Kamisan. Anggota Kepolisian Sektor Metro Gambir itu menilai aksi Kamisan rutin berlangsung setiap pekan. "Aksi Kamisan selalu ada. Mereka bersamaan unjuk rasanya kemarin," kata Sadiyono, Jumat, 13 Mei 2016.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

28 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya