TEMPO.CO, Madiun - Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rosidin, menegaskan, siap membantu TNI/Polri mengantisipasi munculnya kembali paham komunisme. Hal ini seiring dengan santernya isu peredaran atribut bergambar palu-arit yang mirip logo PKI di sejumlah daerah.
"Kami berada di belakang mereka (TNI/Polri) agar berani bersikap tegas apabila ada ormas dan lembaga yang bertentangan dengan NKRI, Pancasila," katanya seusai haul syuhada yang digelar di pelataran Monumen Korban Keganasan PKI 1948 di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Kamis, 12 Mei 2016.
Menurut Rosidin, upaya yang dilakukan ialah ikut memantau tanda-tanda paham komunisme di wilayahnya. Selain itu, pemahaman warga tentang ideologi Pancasila dan nasionalisme ditingkatkan.
"Sebenarnya isu (seputar komunisme) tidak perlu muncul karena bisa membingungkan masyarakat," ujarnya.
Haul syuhada di pelataran monumen itu dijaga sekitar seratus personel dari Kepolisian Resor Madiun, Komando Distrik Militer 0803 Madiun, dan pemerintah kabupaten setempat.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 Madiun Marsiswo Dirgantoro menilai, kegiatan yang dilangsungkan PC GP Ansor terlalu reaktif menanggapi isu seputar komunisme. "Berlebihan. Justru bisa membuat kegaduhan," ucpanya.
Hal itu, menurut Irgan, sapaan Marsiswo Dirgantoro, tidak sejalan dengan upaya pemerintah yang ingin menuntaskan dugaan pelanggaran HAM peristiwa 1965 tanpa polemik. "Semoga bisa cepat selesai tanpa ada kegaduhan," ujarnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Baca juga:
Jokowi Setuju Hukuman Kebiri, Begini Kata Ulama Islam
Jokowi Setujui Penerbitan Perpu Kebiri untuk Pemerkosa
Berita terkait
NU Ingin Pasang Stiker di 169 Ribu Rumah di Depok, Ini Maksudnya
16 Desember 2023
Apa yang dilakukan di Kota Depok serentak dilakukan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dengan pemasangan stiker seluruhnya di 2,7 juta rumah.
Baca Selengkapnya4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
29 November 2023
Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.
Baca SelengkapnyaSurat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto
20 November 2023
ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaTerancam Disiplin PKB, Yaqut Mengaku Belum Dapat Surat Panggilan
2 Oktober 2023
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan belum mendapat surat dari PKB soal rencana pendisiplinan dirinya.
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?
30 September 2023
Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?
Baca SelengkapnyaBerikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965
30 September 2023
Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.
Baca SelengkapnyaDokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965
29 September 2023
Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?
Baca SelengkapnyaMencicipi Jajanan Jadul Ketan Bubuk ala Madiun
22 Juli 2023
Camilan yang terbuat dari ketan ini mulai banyak disajikan di restoran dan kafe seiring banyaknya permintaan penganan tradisional.
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun Baru Dapat 1 Unit Mobil Dinas Listrik karena Lamanya Indent
8 Juni 2023
Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, sudah memiliki satu unit mobil dinas listrik pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaEks Pacar Mario Dandy Datangi Polda Metro, Sebut Kuasa Hukum Sudutkan Amanda sebagai Pembisik
27 Maret 2023
Amanda disebut sebagai eks pacar Mario Dandy, sebelum tersangka penganiayaan D, anak pengurus Gerakan Pemuda Ansor ini menjadi kekasih AGH.
Baca Selengkapnya