Kunjungan Kerja DPR Berpotensi Rugi Rp945 M,Ada yang Fiktif?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 12 Mei 2016 21:19 WIB

TEMPO/ Imam Yunni

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis mengatakan pihaknya sedang mengaudit keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Termasuk di dalamnya adalah audit pengeluaran kunjungan kerja para anggota Dewan.

Harry mengaku belum mengetahui pasti potensi kerugian kunjungan kerja DPR. "Belum selesai," ujarnya saat dihubungi, Kamis, 12 Mei 2016. Menurut dia, rencananya hasil audit baru disampaikan kepada DPR sekitar Juni mendatang.

Sebelumnya, beredar surat pemberitahuan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang meminta anggotanya membuat laporan kunjungan saat masa reses. Surat itu diteken Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto.

Penyebab munculnya surat pemberitahuan lantaran ada surat dari Sekretariat Jenderal DPR tentang keraguan terhadap kunjungan kerja para anggota DPR. Kejanggalan kunjungan kerja itu mengakibatkan potensi kerugian negara Rp 945 miliar.

Politikus PDI Perjaungan, Hendrawan Supratikno, menuturkan surat pemberitahuan tersebut hanya arahan pimpinan fraksi agar anggota memperbaiki kualitas laporan kegiatan selama reses dan kunjungan ke daerah pemilihan perorangan.

Hendrawan memilih untuk membiarkan BPK menyelesaikan audit pemeriksaannya. "Melihat besaran angka kerugiannya, tidak masuk akal, karena anggaran DPR 2015 hanya 3,9 triliun," ujarnya lewat pesan pendek.

Ia mengklaim belum mengecek surat laporan dari Sekretariat Jenderal DPR. Sebabnya, anggota DPR masih dalam masa reses. "Tapi kalau Mas Bambang Wuryanto menulis surat demikian, suratnya pasti sudah dibaca beliau," tuturnya.

Senada dengan Hendrawan, politikus Partai Amanat Nasional, Saleh Daulay, mengatakan ia belum mengetahui dugaan kejanggalan kunjungan anggota Dewan itu. "Kunjungan fiktif yang mana? Anggota Dewan yang mana?" ujarnya.

Ketua Komisi Perempuan ini menambahkan, tidak ada kunjungan fiktif yang dilakukan Komisi-nya. Kunjungan kerja terakhir Komisi-nya diikuti semua anggota. "Ada fotonya, absennya bisa dicek," ujar Saleh. "Insya Allah di Komisi VIII tak ada (yang fiktif)."

Politikus Partai Nasional Demokrat Johnny G. Plate menambahkan, dia akan mengecek laporan BPK tersebut. Namun, Johnny mengaku ia belum menerima surat yang sama dari Sekretariat Jenderal DPR. "Saat ini kami sedang masa reses, nanti akan dicek," ujarnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

5 jam lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

18 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

22 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

23 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya