Ini Kata Kalla Soal Wali Kota Muslim Pertama di London

Reporter

Senin, 9 Mei 2016 16:17 WIB

Ekspresi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 25 April 2016. Dari lawatan ke empat negara Eropa, total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Islamophobia banyak muncul di negara-negara Barat. Namun, di tengah paham yang mendiskreditkan Islam itu, seorang muslim terpilih menjadi Wali Kota London, yaitu Shadiq Khan.

"Kita cukup berbahagia beberapa hari lalu, umat Islam, Shadiq Khan, jadi Wali Kota London," kata Kalla, Senin, 9 Mei 2016, saat membuka International Summit of The Moderate Islamic Leader (ISOMIL) di Jakarta Convention Center, Jakarta. Terpilihnya Shadiq Khan, kata Kalla, punya makna dengan segala kampanye anti-Islam bahwa orang yang baik bisa menjadi pemimpin.

Pertemuan ISOMIL akan berlangsung hingga 10 Mei mendatang. Pertemuan ini dihadiri sekitar 115 ulama dan perwakilan dari 35 negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menjadi tuan rumah pertemuan yang mengangkat tema “Islam Nusantara: Inspirasi dan Solusi untuk Peradaban Dunia” itu.

Baca Juga: Sadiq Khan Jadi Wali Kota, Partai Lawan Akui Salah Taktik

Konferensi internasional ulama moderat ini akan membahas ancaman radikalisme dan terorisme di kalangan umat Islam. Konferensi juga dimaksudkan untuk menjaga gerakan dan kegiatan dakwah moderat (tawashutiyyah) di dunia.

Rais Aam Pengurus PBNU KH Ma'ruf Amin mengatakan ada dua kelompok ekstremis yang kini berkembang di dunia Islam. Pertama adalah kelompok garis keras yang kaku dan sangat tekstualis tanpa menghiraukan maqashid as-syariah (tujuan syariah) dan menampilkan Islam dengan wajah yang garang. Kedua adalah kelompok yang menggampangkan semua aturan agama seakan tidak ada ketetapan dalam Islam dan bahwa semua ajaran agama bisa ditinjau ulang.

Dakwah Islam moderat, kata Ma'ruf, merupakan dakwah keberagamaan yang menjaga kemudahan, bukan menyulitkan, serta memberi kabar gembira, bukan menakut-nakuti. "Dakwa Islam moderat dilakukan dengan lemah lembut, bukan dengan sikap kasar; saling mengenal, bukan menjauhkan; toleransi, bukan fanatisme golongan; isi, bukan bungkus, yang menerima pembaruan tidak kaku; jelas tidak kabur; moderat, bukan berlebihan (fundamentalis); dan menggampangkan (liberal)," katanya.

Simak: Ternyata, Pangeran Harry Alami Paranoid Soal Perempuan

Kalla mengatakan kehadiran kelompok-kelompok radikal telah muncul lama dalam sejarah Islam. Ini ditandai dengan kemunculan kaum Khawarij (kelompok sempalan pertama dalam sejarah Islam). Kemunculan kelompok radikal ini membawa petaka bagi umat Islam. Mereka membunuh umat Islam dan para pemimpinnya. "Kita tidak menginginkan sejarah masa lalu tetap menjadi kejadian pada dewasa ini," tuturnya.

Kalla menyebutkan ada dua jenis radikalisme, yaitu radikalisme berpikir dan radikalisme bertindak. Radikalisme pikiran adalah hal yang biasa dalam setiap negara dan setiap bangsa. "Yang dikhawatirkan adalah radikalisme dalam bertindak yang berbentuk teror, perang, konflik. Itulah yang menjadi kekhawatiran dunia dan kita semua."

AMIRULLAH

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

13 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

16 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

17 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

28 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

28 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

28 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya