Sejumlah personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Mabes Polri, Brigadir Jenderal Agus Rianto, mengatakan Operasi Tinombala yang akan berakhir pada 8 Mei 2016 mungkin akan kembali diperpanjang. "Ini akan evaluasi dulu. Nanti akan dilakukan perencanaan operasi lanjutan," ujar Boy di Jakarta, Kamis, 28 April 2016.
Boy mengimbau kelompok Santoso menyerahkan diri. Menurut dia, dengan penyerahan diri Santoso, otomatis akan meminimalisasi kematian anggotanya. "Jadi jangan salahkan petugas jika pada akhirnya nanti terjadi peristiwa baku tembak, apalagi mereka bersenjata, berhadapan dengan petugas yang tentunya bersenjata juga," katanya.
Dalam operasi ini, ujar Boy, anggota satuan tugas yang berpatroli dibagi dalam beberapa tim sesuai dengan zona. Namun Boy enggan menjelaskan strategi teknis lebih lanjut.
"Secara teknis saya tidak bisa cerita, tapi baik TNI maupun Polri terus mobile berpindah tempat mencari kelompok mereka. Jadi tidak menetap dalam satu titik, sesuai dengan kontur wilayah di sana," ujar Boy menjelaskan.
Operasi Tinombala dimulai pada Januari lalu dengan tujuan memburu kelompok teroris jaringan Santoso. Mereka bersembunyi di hutan pegunungan daerah Poso. Operasi ini seharusnya berakhir pada Maret lalu, tapi Kapolri memperpanjangnya hingga Mei mendatang.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
6 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.