Bantu Negosiasi Pembebasan Sandera, Umar Patek Tak Minta Imbalan  

Reporter

Selasa, 26 April 2016 05:39 WIB

Terpidana kasus bom Bali, Umar Patek (kanan) menyapa peserta usai menjadi pembicara dalam seminar Resimen Mahasiswa Mahasurya Jawa Timur, di Hotel Savana, Malang, Jawa Timur 25 April 2016. Umar Patek membantah adanya penawaran remisi sepuluh tahun masa tahanannya terkait penawaran dirinya sebagai mediator pembebasan sandra WNI yang di tawan oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Narapidana terorisme, Umar Patek, menyatakan tak meminta imbalan apa pun dalam membantu negosiasi pembebasan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Umar Patek menawarkan diri membantu proses negosiasi kepada pemerintah, tawaran itu bisa diterima dan bisa ditolak.

"Tak ada syarat apa pun. Dari mulutku tak pernah keluar meminta imbalan pengurangan masa tahanan separuh atau 10 tahun," katanya di Malang, Senin, 25 April 2016.

Umar Patek yakin bisa membantu membebaskan 10 WNI itu tanpa tebusan dan syarat apa pun. Bantuan itu diberikan tanpa pamrih, tapi didasarkan pada rasa kemanusiaan dan cinta Tanah Air.

Umar mengaku mengenal baik pimpinan Abu Sayyaf, yakni Al Habsy Misaya dan Jim Dragon. Al Habsy cenderung lunak dan mudah diajak komunikasi. "Aku lebih dulu masuk, kemudian Al Habsy," ujarnya.

Baca Juga: Lima ABK Korban Abu Sayyaf Sudah Tiba di Jakarta

Umar mengaku sebelumnya telah berhasil membantu membebaskan anggota Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Mary Jean Lacaba, yang disandera Abu Sayyaf pada April 2009. Dia membujuk pimpinan Abu Sayyaf membebaskan Mary Jean. Alasannya Islam melarang membunuh atau memusuhi perempuan di medan perang. "Jane dibebaskan tanpa syarat, tak ada tebusan."

Mengenai teknis pembebasan, bisa dilakukan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Porong, Sidoarjo, tempat Umar dipenjara. Dia meminta fasilitas menggunakan telepon genggam untuk berkomunikasi dengan Al Habsy. "Saya juga minta nomor teleponnya, aku enggak punya kontaknya. Bisa juga memakai video call," ujarnya.

Simak Pula: Menteri Retno: WNI Sandera Abu Sayyaf Masih Aman

Semua proses negosiasi, kata dia, cukup dilakukan di dalam LP Porong. Jadi salah persepsi jika negosiasi harus dilakukan di suatu tempat, apalagi bertemu dengan Al Habsy di Filipina. "Aku ada beberapa deal yang akan disampaikan agar sandera dibebaskan," kata Umar.

Umar akan membujuk Al Habsy agar 10 WNI dibebaskan dengan berbagai cara pola pendekatan, seperti menjelaskan sejumlah WNI merupakan umat muslim yang harus dibebaskan. Sedangkan WNI nonmuslim merupakan sahabatnya yang harus dibebaskan. "Mereka tak ada urusan dengan pertempuran dengan tentara Filipina."

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

2 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

21 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

5 hari lalu

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

7 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

13 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

13 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

20 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

20 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

21 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

22 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya