TEMPO Interaktif, Mataram: Bentrokan antara warga desa di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat telah berakhir. Peristiwa pada Jumat petang lalu, warga Desa Kawo dan Desa Lajut, Kecamatan Praya Tengah, hari ini bersepakat untuk berdamai.Dalam sebuah pertemuan yang difasilitasi Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi M. Ruslan, dan Camat Pujut, Lalu Normal Suzana, berlangsung tertutup untuk wartawan. Berdasarkan pengamatan, selama pertemuan terjadi perdebatan alot. Pertemuan yang dimulai pukul 20.00 itu beakhir 01.00 WITA. “Kedua pihak tetap merasa benar,” kata Ruslan kepada Tempo.Menurut Ruslan, kedua pihak meminta polisi yang disangka sebagai pemicu bentrokan diproses hukum. Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa 13 orang saksi. “Ada dua orang yang menjadi calon tersangka,” katanya. “Warga Desa Kawo termakan provokasi sehingga mereka menyerbu ke Desa Lajut,” Ruslan menambahkan.Bentrokan dipicu masalah sepele. Salah seorang pemuda asal Desa Kawo menolak ditegor warga Desa Lajut.Pada Jumat petang mereka lantas saling lempar batu, panah, tombak. Akbatnya puluhan warga terkena luka lempar. Haji Jumali, warga Desa Kawo babak belur diamuk warga Lajut. “Saya mendapat 14 jahitan di kepala,” katanya saat di Rumah sakit Praya, Sabtu siang. Kondisi kedua desa kini terkendali. Jalur lalu lintas antara desa menuju Praya, yang ditutup selama dua hari mulai dibuka. Hairul Anwar