Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kedua kanan), KSAL Laksamana Ade Supandi (kiri) dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno memencet bel tanda dibukanya Komodo 2016 di Mako Lantamal II Teluk Bayur, Padang, 12 April 2016. Komodo 2016 merupakan latihan gabungan Angkatan Laut. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Padang - Presiden RI Joko Widodo meresmikan Monumen Merpati Perdamaian di Taman Muaro Lasak, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa, 12 April 2016. Peresmian ini disaksikan sejumlah kepala staf Angkatan Laut dari pelbagai negara peserta Komodo 2016.
"Hari ini, Monumen Merpati Perdamaian dinyatakan diresmikan," ujar Jokowi.
Monumen berbentuk merpati ini diprakarsai TNI Angkatan Laut. Terbuat dari metal menyerupai lipatan kertas origami.
Komandan Satgas Komodo 2016 Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., mengatakan monumen setinggi 8 meter itu memiliki filosofi, yaitu merpati merupakan lambang perdamaian di seluruh dunia. Merpati dikenal tidak agresif dan tidak pernah membunuh untuk mendapat makanan.
"Dalam mitologi Yunani, merpati menjadi simbol cinta. Burung ini sering digambarkan bersama Aphrodite, sang dewi cinta, beterbangan di sekitarnya atau sedang beristirahat di tangannya," katanya.
Kata dia, bangunan ini dirancang menyerupai lipatan kertas origami untuk melambangkan bahwa perdamaian itu sangat rentan. Keberlangsungan perdamaian berada langsung pada para pemangkunya, yakni bangsa-bangsa di seluruh dunia. Semakin peduli antarsesama, semakin tumbuh dan berkembang perdamaian dalam jiwa setiap bangsa di dunia.
Menurut dia, TNI AL memiliki Kota Padang sebagai lokasi berdirinya monumen itu karena ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini merupakan tuan rumah latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016. Latihan ini diikuti 35 angkatan laut negara sahabat pada 12-16 April 2016.