Dianggap Terlambat Cegah La Nyalla, Ini Kata Menteri Yasonna

Reporter

Kamis, 31 Maret 2016 14:00 WIB

Menkumham Yasonna Laoly memberikan pandangan saat diskusi di kantor harian sore Sinar Harapan, Jakarta, 18 Novemebr 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly membantah bila pihaknya terlambat melakukan pencegahan terhadap La Nyalla Mattalitti ke luar negeri. Tersangka kasus dugaan dana hibah Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur itu telah meninggalkan Indonesia.

"Menteri Hukum baru menerima surat pencegahan pada 18 Maret 2016. Surat pencegahan (Kejati Jawa Timur) tanggal 16 Maret, tapi baru diserahkan 18 Maret, jadi bukan salah kami," katanya setelah melakukan kunjungan kerja di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Kamis, 31 Maret 2015.

Menurut Yasonna, saat ini posisi terakhir Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu ada di Singapura. La Nyalla, ucap dia, ke Singapura melalui Johor Bahru, Malaysia. Meski begitu, pihaknya mengaku terus melakukan pemantauan.

Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Maruli Hutagalung menuturkan tidak tahu bagaimana bisa pencegahan La Nyalla Mattalitti ke luar negeri terlambat. Menurut dia, permohonan pencegahan sudah dilaporkan ke Kejaksaan Agung pada 16 Maret 2016.

"Saya sudah kirim tanggal 16 Maret sore. Selanjutnya cek di sana (Kejaksaan Agung)," ujar Maruli, Rabu, 30 Maret 2016. Maruli membantah ada kelalaian pihak kejaksaan yang terlambat melakukan pencegahan terhadap La Nyalla. Soal teknis pencegahan sendiri, Maruli mengaku tidak tahu.

La Nyalla ditetapkan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur sebagai tersangka pada 16 Maret 2016. Dia diduga menggunakan dana hibah Kadin sebesar Rp 5,3 miliar untuk pembelian saham perdana di Bank Jatim. Keuntungan sebesar Rp 1,1 miliar, menurut Kejati Jawa Timur, digunakan untuk kepentingan pribadi La Nyalla.

Kejaksaan menemukan tiket penerbangan La Nyalla dari Bandara Soekarno-Hatta ke Kuala Lumpur, Malaysia, pada 17 Maret 2016. Sedangkan surat pencegahan keluar dari Imigrasi pada 18 Maret 2016. Saat ini Kejati telah memasukkan La Nyalla dalam daftar pencarian orang.

NUR HADI




Berita terkait

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

5 jam lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

10 jam lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

1 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

2 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

5 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

6 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

13 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

19 hari lalu

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

20 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

32 hari lalu

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....

Baca Selengkapnya