Setya Novanto Bicara Soal Bom Lahore  

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 29 Maret 2016 02:49 WIB

Mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto keluar ruangan usai menjalani pemeriksaan terkait kasus rekaman PT Freeport Indonesia di Kejaksaan Agung, Jakarta, 4 Februari 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto menyampaikan duka cita atas insiden bom bunuh diri di Taman Gulshan-e-Iqbal, Lahore, Pakistan pada Ahad, 27 Maret 2016 waktu setempat, yang menewaskan sedikitnya 65 orang. “Bentuk terorisme ini sebenarnya ditujukan kepada seluruh masyarakat dunia,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Senin, 28 Maret 2016.

Menurut Setya, bom bunuh diri yang banyak menewaskan anak-anak dan wanita tersebut amat sadis dan di luar batas nilai kemanusiaan. “Serangan itu sekaligus menunjukkan aksi terorisme masih ada dan terus mengancam kehidupan masyarakat.”

Setya melanjutkan, perbuatan yang sudah diklaim dilakukan oleh Jamaat-ul Ahrar, sebuah faksi kelompok Taliban, ini tak bisa diterima dengan alasan apa pun. “Masyarakat dunia tentu mengecam perbuatan keji ini. Dan apa pun alasannya, kekerasan bukanlah solusi penyelesaian masalah. Kekerasan tak pernah jadi pilihan sebuah agama untuk menjalankan ajaran dan mencapai misi.”

Setya menyatakan dukungan terhadap upaya aparat internasional memerangi terorisme. “Memang diperlukan usaha ekstra,” ujarnya.

Dia pun mengimbau masyarakat tak mengaitkan aksi kekerasan dengan sentimen keagamaan, yang menurut dia harus terarah pada kehidupan yang damai dan harmoni.

Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan tak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban. Juru bicara Kementerian, Arrmanatha Nasir, menyebutkan laporan korban nihil tersebut datang dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad, Ibu Kota Pakistan.

“KBRI Islamabad terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan dan rumah sakit di Lahore untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai kemungkinan WNI yang menjadi korban,” kata Arrmanatha, Senin, 28 Maret 2016.

KBRI telah mengimbau WNI di Pakistan, khususnya di Lahore, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi. Saat ini, jumlah WNI yang berada di Pakistan berjumlah 920 orang, dengan 752 di Islamabad dan 168 di Karachi.

Insiden tersebut terjadi saat perayaan Paskah di Kota Lahore, Minggu, pukul 20.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB. Taman Gulshan-e-Iqbal kabarnya digunakan umat Kristiani setempat untuk beribadah. Nyatanya, mayoritas korban adalah umat muslim.

YOHANES PASKALIS



Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

17 hari lalu

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

17 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

18 hari lalu

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

Sejumlah rekayasa hukum yang dilakukan Setya Novanto saat menjalani proses hukum tak bisa dianggap main-main.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

19 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

19 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

20 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

20 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

20 hari lalu

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

240 narapidana Lapas Sukamiskin mendapat remisi termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo. Apa itu remisi dan bagaimana ketentuannya?

Baca Selengkapnya

240 Narapidana Korupsi di Lapas Sukamiskin Dapat Remisi Idul Fitri 2024, Ada Setya Novanto hingga Eks Kakorlantas Djoko Susilo

21 hari lalu

240 Narapidana Korupsi di Lapas Sukamiskin Dapat Remisi Idul Fitri 2024, Ada Setya Novanto hingga Eks Kakorlantas Djoko Susilo

Kalapas memastikan, tidak ada narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin yang langsung bebas atau mendapatkan remisi khusus II.

Baca Selengkapnya