Monopoli Impor Sapi Menyakiti Rakyat
Senin, 28 Maret 2016 18:10 WIB
INFO MPR - "Pada dasarnya, Indonesia senang kebersamaan dan pertemanan. Membaiknya hubungan dengan Brasil akan berarti bagi kedua negara, ketika hubungan dibangun dalam asas saling menghormati," ujar Wakil Ketua MPR Oesman Sapta. Hal ini ditegaskan wakil rakyat dari Kalimantan Barat tersebut di hadapan Duta Besar Brasil, Rubem Antonio Correa Barbosa, Senin, 28 Maret 2016, di kompleks Senayan, Jakarta.
Pada pertemuan ini, kedua belah pihak, yang mewakili negara masing-masing, berfokus pada kerja sama pemenuhan daging sapi di Indonesia. "Selama ini, masuknya daging sapi impor dimonopoli sehingga harganya tidak wajar. Ini kan menyakiti rakyat. Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016, monopoli bisa dihapus dan kita bisa memilih negara penghasil daging sapi dengan harga kompetitif," ujar Oesman Sapta.
Monopoli impor tidak bagus karena harga akan ditentukan semena-mena. Harga yang mahal menekan kehidupan rakyat yang perlu gizi. Konsumsi daging Indonesia masih kurang karena dipicu harga yang mahal. "Pemonopoli terlalu mengambil banyak keuntungan. Harga yang tidak wajar ini masuk kejahatan ekonomi," tuturnya.
Menyoal sapi, Indonesia dan Brasil memang saling membutuhkan. Indonesia perlu daging dengan harga terjangkau supaya gizi bangsa meningkat dan Brasil perlu memasarkan daging sapinya. Untuk kualitas, diakui Oesman, yang penah melihat langsung proses peternakan sapi di Brasil, daging Brasil berkualitas dengan harga kompetitif.
Menyambung pemikiran Oesman, Dubes Rubem menyatakan dedikasinya untuk membangun kembali hubungan ini. Disebutkan, pemerintah dan parlemen di Brasil merespons untuk menindaklanjuti lebih baik. Dubes Rubem juga berharap mendapatkan dukungan agar bisa memenuhi mandat yang baru dijalaninya 3 bulan ini. Dubes Rubem, selama 5 tahun terakhir, menjalankan tugas sebagai dubes di Australia.
Lebih lanjut, Oeman Sapta menyatakan hubungan di masa lalu, yang sempat terganggu, baiknya dipakai sebagai pelajaran membangun kembali hubungan yang lebih bermanfaat. "Indonesia dan Brasil adalah negara yang baik. Weather-nya sama. Meski warna kulit beda, hatinya sama baiknya," ujar Oesman disambut tawa Dubes Rubem. (*)