Aktivis Pers Minta Dewan Pers Lindungi Pers Mahasiswa

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 27 Maret 2016 16:43 WIB

Ketua Komisi Hukum Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, keluar dari ruangan pemeriksaan saksi ahli dewan pers di gedung dewan pers, Jakarta, 3 maret 2015. Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia, Mohamad Fauzan Rachman, laporkan majalah TEMPO atas berita pada halaman 34-35 edisi "Bukan Sembarang Rekening Gendut", 19-25 Januari 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Semarang - Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) menaruh harapan kepada keanggotaan Dewan Pers yang baru dibawah pimpinan Yosep Adi Prasetyo. Sekretaris Jenderal PPMI, Abdussomad mendesak agar Dewan Pers bisa memberikan perlindungan kepada lembaga pers mahasiswa. “Selama ini, pers mahasiswa banyak yang menjadi korban pemberangusan kebebasan berekspresi,” kata Abdussomad kepada Tempo di Semarang, Jum’at 25 Maret 2016.

Abdussomad menyebut ada beberapa persoalan yang membelenggu Persma saat ini seperti mengalami kekerasan hingga pembungkaman. Selama 2014-2015, PPMI mencatat ada tujuh bentuk kasus yang dialami para pengelola pers mahasiswa di Indonesia. Kasus itu adalah: intimidasi, diskiriminasi, pelecehan, sensor, pelarangan diskusi dan pemutaran film, pembredelan majalah serta pembekuan lembaga pers mahasiswa.

Dari tujuh jenis kasus itu yang paling banyak dialami adalah intimidasi yang dialami pengelola persma, yakni mencapai 22 kasus intimidasi “Pelaku intimidasi itu kebanyakan birokrat kampus,” kata Abdussomad. Beberapa kasus yang dialami pers mahasiswa seperti pembredelan yang dialami LPM Lentera UKSW Salatiga gara-gara membuat laporan masalah 1965. Ada juga pelarangan diskusi yang dialami Lembaga Pers Mahasiswa Gema Keadilan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang.

Abdussomadi menambahkan ada juga awak pers mahasiswa yang diancam oleh pihak luar, seperti saat meliput isu sensitif seperti penambangan. Awak Persma dipaksa untuk tidak mendokumentasikan hasil penambangan dengan cara mengambil memory card dari camera reporter. “Untuk itu, Dewan Pers mesti memperhatikan Pers Mahasiswa agar terciptnya sebuah kemerdekaan pers,” kata dia.

Selama ini, kata Abdussomad, keberadaan pers mahasiswa di kampus sangat strategis. Sebab, pers mahasiswa bisa memberikan informasi, pendidikan hingga kontrol atas kebijakan-kebijakan. “Namun, kami sering mendapat perlakuan tidak adil oleh institusi perguruan tinggi,” katanya.

Abdussomad menyatakan hingga kini keberadaan pers mahasiswa belum diakui Undang-Undang No 40 tahun 1999 tentang Pers.
Padahal, dari sisi fungsi pers mahasiswa hampir sama dengan media umum. Apalagi, saat ini perkembangan pers mahasiswa juga luar biasa ditengah adanya teknologi dan informasi internet. PPMI mencatat saat ini jumlah portal online milik pers mahasiswa mencapai 200 portal. “Mereka tidak memberitakan isu-isu yang ada di dalam kampus saja, melainkan juga isu yang berada di luar kampus,” kata Abdussomad.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

6 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

6 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

11 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

11 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

25 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

28 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

32 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

35 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

35 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

36 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya