Belum Ditebus, 4 Bulan Raskin di Sumenep Tidak Disalurkan  

Reporter

Sabtu, 26 Maret 2016 15:05 WIB

Beras untuk orang miskin. Tempo/Andri Prasetyo

TEMPO.CO, Bangkalan - Senin kemarin, anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumenep, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak ke gudang Badan Urusan Logistik setempat. Dewan ingin mencari tahu mengapa beras untuk rakyat miskin (raskin) ke-13 dan ke-14 untuk ratusan desa di Sumenep belum disalurkan.

Padahal mestinya raskin itu sudah disalurkan kepada penerima pada Desember 2015. "Empat bulan mandek," kata Ketua Komisi A DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath, Sabtu, 26 Maret 2016.

Menurut Darul, penyebab belum disalurkannya raskin itu karena uang Rp 3,8 miliar yang telah disetorkan para kepala desa ke Bulog Sumenep sebagai penebus raskin tak kunjung ada wujudnya. "Uang yang disetorkan kades ke Bulog mayoritas hasil ngutang," ujarnya.

Dalam penebusan raskin, Bulog memberlakukan kebijakan "ada uang ada barang" khusus Pulau Madura. Musababnya, tunggakan penebusan raskin cukup besar, salah satunya di Kabupaten Pamekasan. Berbeda dengan kabupaten lain yang masih memakai sistem "ambil dulu bayar kemudian", yaitu kepala desa boleh mengutang raskin di Bulog dan dibayar setelah uang warga terkumpul. "Kalau di Madura sistemnya cash and carry," ucap Darul.

Darussalam, Kepala Desa Masalima, Kecamatan Pulau Masalembu, membenarkan pernyataan Darul. Demi menebus raskin ke-13 dan 14, dia terpaksa utang kanan-kiri. Dia pun menyetorkan uang ke Bulog melalui Kecamatan Masalembu Rp 48 juta. Namun, hingga akhir Maret, raskin belum juga datang. "Saya ditagih utang terus, saya bingung," tuturnya.

Kepala Gudang Bulog Sumenep Ainol Fatah mengatakan belum tersalurnya raskin tersebut karena stok di gudang sedang kosong. Di sisi lain, para kepala desa melakukan penebusan raskin secara bersamaan sehingga terjadi penumpukan uang tebusan hingga Rp 3,8 miliar. "Andai rutin ditebus tiap bulan, hal seperti ini bisa dihindari," katanya.

Soal dana tebusan Rp 3,8 miliar, Ainol mengatakan dana tersebut disimpan di bank demi keamanan. "Kami simpan di bank atas perintah Bulog pusat," ujarnya.

Namun sistem penyimpanan uang tebusan di bank itu dipersoalkan Darul Haysim. Menurut dia, uang tersebut harus diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan. "Kalau disimpan di bank, kan, ada bunga. Nah, bunganya ini untuk apa dan siapa?" tuturnya.

Adapun di Kabupaten Bangkalan, distribusi raskin nyaris tak ada persoalan. Bahkan stok beras di gudang Bulog Bangkalan melimpah untuk dua bulan ke depan. "Stok raskin kami sekitar 3.000 ton lebih," ucap Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Bangkalan Sarman Aji Joko Sutrisno.

Sutrisno menuturkan sistem penebusan pun sama, yaitu bayar di muka. Menurut dia, karena cash and carry sejak 2014, Bangkalan bebas tunggakan raskin. "Kami memang minta Bulog supaya raskin dikirim tepat waktu, alhamdulillah dipenuhi," katanya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Hilirisasi, Prabowo Pamerkan Kebijakan Jokowi hingga Dampaknya ke BLT, Raskin dan BPJS

17 Desember 2023

Soal Hilirisasi, Prabowo Pamerkan Kebijakan Jokowi hingga Dampaknya ke BLT, Raskin dan BPJS

Capres Prabowo Subianto berbicara panjang lebar soal kebijakan hilirisasi sumber daya alam yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Dijuluki sebagai Kampung Pengemis, Warga di 4 Daerah ini Mayoritas Meminta-minta

14 Agustus 2023

Dijuluki sebagai Kampung Pengemis, Warga di 4 Daerah ini Mayoritas Meminta-minta

Kampung pengemis adalah julukan untuk menyebut suatu daerah yang mayoritas penduduknya mengemis. Baik itu yang miskin atau berkecukupan.

Baca Selengkapnya

Kadar Oksigen Tinggi, Pulau Giliyang di Sumenep Jadi Destinasi Wisata Kesehatan

8 Juli 2023

Kadar Oksigen Tinggi, Pulau Giliyang di Sumenep Jadi Destinasi Wisata Kesehatan

Wisatawan membanjiri Pulau Giliyang di Kabupaten Sumenep karena memiliki kadar oksigen di atas rata-rata sehingga menjadi destinasi wisata kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingin Rebranding Pariwisata Sumenep: Islami, Indonesiawi, Madurawi

3 April 2022

Sandiaga Uno Ingin Rebranding Pariwisata Sumenep: Islami, Indonesiawi, Madurawi

Sandiaga Uno memaparkan destinasi wisata menarik di Kabupaten Sumenep. Mulai dari wisata alam, wisata religi, wisata sejarah, hingga ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Sumenep Tak Perlu Uang Tunai, Pakai Kartu Wisata

6 Maret 2020

Wisata ke Sumenep Tak Perlu Uang Tunai, Pakai Kartu Wisata

Kartu Wisata Berlangganan dibuat bersama Bank Jatim, BRI, dan beberapa bank yang memiliki kantor cabang di Kabupaten Sumenep.

Baca Selengkapnya

Soroti Program KJP, Dewan Sebut Kriteria Miskin Belum Jelas

7 Desember 2019

Soroti Program KJP, Dewan Sebut Kriteria Miskin Belum Jelas

Komisi E DPRD DKI menyatakan kriteria miskin di Jakarta belum jelas, terkait program KJP dan raskin.

Baca Selengkapnya

Didukung Mensos, Bulog Siapkan 700.000 Ton Beras untuk BPNT

2 Juli 2019

Didukung Mensos, Bulog Siapkan 700.000 Ton Beras untuk BPNT

Bulog sudah menyiapkan stok 700 ribu ton beras untuk layanan BPNT periode Juni- Desember 2019.

Baca Selengkapnya