Panghegar Pemenang Pengolahan Sampah Modern Jawa Barat

Reporter

Senin, 21 Maret 2016 20:12 WIB

Warga dan pemulung berusaha mengurai tumpukan sampah yang menggenang di muara Sungai Cikapundung dan Citarum di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 28 Februari 2016. Lautan sampah di muara sungai ini memperparah keadaan saat musim penghujan tiba. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, sudah ada pemenang lelang investasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Sampah (TPPAS) Regional Nambo untuk kawasan Bogor-Depok. “Kami akan dorong segera dibangun. Kalau sudah dibangun, ini akan menjadi pemrosesan sampah akhir yang paling modern di Indonesia,” kata dia di Bandung, Senin, 21 Maret 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, pemerintah provinsi sengaja menyiapkan instalasi pemrosesan sampah regional yang pengelolaanya sengaja diserahkan pada swasta. "Kita beauty-contest, ditenderkan, kemudian pemenangnya membangun instalasinya," kata dia.

Menurut Aher, baru dua instalasi pemrosesan sampah yang disiapkan pemerintah provinsi yakni TPPAS Nambo di Bogor untuk kawasan Bogor-Depok, serta TPPAS Legok Nangka di Kabupaten Bandung untuk wilayah Bandung Raya. Dari keduanya baru lelang investasi TPPAS Nambo yang digelar dan sudah rampung. “Nanti pemerintah daerah di sekitarnya, atau siapapun, termasuk Jakarta mungkin kalau memungkinkan bisa membuang sampahnya ke Nambo, tapi bayar. Ada tiping fee per sekian ton sekian,” kata dia.

Aher mengatakan, menyusul lelang investasi serupa akan diumumkan untuk TPPAS Legok Nangka untuk menggantikan fungsi TPAS Sarimukti yang dimanfaatkan sejumlah daerah di wilayah Bandung Raya membuang sampahnya. “Dalam proses menjelang tender, mudah-mudahan prosesnya cepat,” kata dia.

Menurut Aher, jika proyek Nambo dan Legok Nangka sukses, pemerintah provinsi akan menyusul mengembangkan pengelolaan sampah regional lainnya. “Mungkin di Cirebon atau Tasikmalaya, ktia harus punya. Minimal kami mendorong setiap kabupaten/kota memiliki tempat pemrosesan sampah akhir yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan,” kata dia.

Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat Bambang Riyanto mengatakan, pemenang lelang investasi TPPAS Nambo adlah PT Panghegar Energi Indonesia, perusahaan konsorsium Panghegar Group dengan perusahaan Korea Selatan dan Malaysia. “Saham Panghegar paling kecil, justru yang terbesar itu yang luar negerinya,” kata dia di Bandung, Senin, 21 Maret 2016.

Bambang mengatakan, konsorsium Panghegar itu mengalahkan PT Jabar Teknologi Indonesia kendati penwaran nilai proyeknya lebih besar. Nilai proyek investasi yang ditawarkan konsorsium Panghegar mencapai Rp 602 miliar. Sementara nilai proyek yang ditawarkan dalam lelang itu Rp 600 milair. “PT JTI itu nilai penawarannya di bawah nilai proyek,” kata dia.

Menurut Bambang, konsorsium Panghegar memenangkan lelang karena kumulasi penilaian parameter teknis dan finansialnya mengungguli pesaingnya. “Tender investasi ini ada dua besar penilaian yakni teknis dan finansial. Bobotnya 50 persen, 50 persen. Bukan semata-mata dari finansial” kata dia.

Bambang mengatakan, tahapan lelang saat ini berada dalam masa sanggah selama sepekan ini sebelum pemenang lelang melanjutkan ke tahapan selanjutnya membentuk Badan Usaha Pelaksana Proyek (BUPP). “Pembentukan badan ini waktunya sebulan, itu antara pemenang lelan dan PT Jasa Saran yang ditunjuk pemerintah provinsi sebagai standing partner badan usaha dengan mendapat saham 20 persennya,” kata dia.

Penandatanganan kontrak pengerjaan instalasi itu akan diteken setelah BUPP terbentuk. “Nanti yang akan mereka bangun itu pengolahan dan pemrosesan sampah. Kalau dalam jadwal 18 bulan harus selesai,” kata Bambang.

Bambang mengatakan, pemerintah pusat saat ini tengah membangun fasiltias sanitary landfill untuk TPPAS Nambo yang dijadwalkan tuntas tahun depan. Fasilitas Sanitary Landfill ini nantinya bisa sementara dipergunakan Bogor-Bogor-Depok sambil menunggu rampugnya pabrik pengolahan sampah Nambo. “Kalau situasinya sudah emergency sampahnya,” kata dia.

Nambo yang dirancang mengolah sedikitnya 1.500 ton sampah sehari dengan teknologi Mechanical Biological Treatment (MBT) yang menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) untuk sampah kawasan Bogor-Bogor-Depok. TPPAS Nambo berada di Desa Nambo dan Desa Lulut Kecamatan Kelapanunggak Kabuapten Bogor, menempati lahan seluas 55 hektare. Rinciannya, 40 hektare lahan hutan yang dikelola Perhutani Regional Jawa Barat-Banten dan sisanya tanah milik Kabupaten Bogor.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Jika Cawapres Anies Baswedan Bukan Kader PKS, Ahmad Syaikhu: Enggak Masalah

5 Agustus 2023

Jika Cawapres Anies Baswedan Bukan Kader PKS, Ahmad Syaikhu: Enggak Masalah

PKS sudah mengusulkan kadernya, yaitu eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk jadi cawapres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

NasDem Minta Anies Baswedan Pilih Cawapres Bukan Karena Punya Parpol, PKS Waspadai Demokrat Ngambek

1 Agustus 2023

NasDem Minta Anies Baswedan Pilih Cawapres Bukan Karena Punya Parpol, PKS Waspadai Demokrat Ngambek

PKS mengingatkan agar pemilihan cawapres Anies Baswedan tidak membuat Partai Demokrat Ngambek.

Baca Selengkapnya

NasDem Berharap Anies Baswedan Maju Selangkah Pimpin Koalisi: Bentuk Tim Pemenangan dan Sosialisasi

1 Agustus 2023

NasDem Berharap Anies Baswedan Maju Selangkah Pimpin Koalisi: Bentuk Tim Pemenangan dan Sosialisasi

NasDem berharap Anies Baswedan menunjukkan kemajuan dalam memimpin Koalisi Perubahan dengan membentuk tim pemenangan dan menentukan cawapres.

Baca Selengkapnya

Kriteria 0 Cawapres Anies Baswedan, Begini Tanggapan Partai Anggota Koalisi Perubahan

25 Juli 2023

Kriteria 0 Cawapres Anies Baswedan, Begini Tanggapan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan sebut kriteria cawapres dirinya di Pilpres 2024 dengan kriteria 0. Apa kata anggota Koalisi Perubahan?

Baca Selengkapnya

Soal Cawapres Anies Baswedan, AHY: Sudah Final

20 Juli 2023

Soal Cawapres Anies Baswedan, AHY: Sudah Final

AHY menyatakan cawapres Anies Baswedan sudah final.

Baca Selengkapnya

Demokrat Ancam Evaluasi, NasDem Tak Khawatir

6 Juni 2023

Demokrat Ancam Evaluasi, NasDem Tak Khawatir

Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari menyatakan partainya bersama Partai Demokrat dan PKS sudah memiliki kesepakatan dalam Koalisi Perubahan.

Baca Selengkapnya