Proyek Pengadaan Rumah Nelayan di Luwu Timur Kacau  

Reporter

Jumat, 18 Maret 2016 17:23 WIB

Ilustrasi nelayan. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Malili - Proyek berupa bantuan pengadaan rumah untuk para nelayan di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dinilai bermasalah, sehingga aparat penegak hukum perlu menyelidiki dugaan penyelewengannya. Jumlah rumah yang seharusnya seratus unit hanya bisa diwujudkan 96 unit.

Hal itu diungkapkan mantan Wakil Bupati Luwu Timur Saldy Mansur. Saldy mengatakan dia dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Luwu Timur, Azis, yang membantu mengkomunikasikannya dengan pemerintah pusat agar proyek itu bisa diwujudkan. “Ternyata disetujui seratus unit rumah,” ujarnya, Jumat, 18 Maret 2016.

Menurut Saldy, dalam pelaksanaannya, seharusnya rumah dibangun di Kecamatan Burau dan Kecamatan Angkona, masing-masing mendapat jatah 50 unit rumah. “Tapi jatah untuk Kecamatan Angkona dialihkan ke Kecamatan Malili,” ucapnya.

Data lebih terperinci dikemukakan Ketua Pos Perjuangan Rakyat (Pospera) Luwu Timur Erwin R Sandi. Berdasarkan data yang diperolehnya, anggaran yang telah dihabiskan untuk pengadaan 50 unit rumah senilai Rp 4.196.038.000. Untuk seratus unit berarti dananya Rp 8,3 miliar. "Seusia dengan rencana anggaran biaya (RAB), setiap unit menggunakan biaya Rp 83.920.760,” tuturnya.

Erwin memaparkan, selain biaya pembangunan rumah, ada tambahan biaya untuk pengerjaan fasilitas umum, seperti jalan beton sebesar Rp 236.388.413, saluran air Rp 242.888.365, serta sambungan listrik dan air bersih Rp 61.875.000.

Namun dalam laporan pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Luwu Timur kepada Direktorat Jenderal Penyediaan Rumah Kementerian Pekerjaan Umum hanya disebutkan 96 unit rumah yang dibangun. "Ke mana empat unit itu rumah? Itu yang perlu ditelusuri," ucapnya.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Luwu Timur Zainuddin mengatakan tidak ada yang janggal dalam proyek tersebut. Adapun rumah yang dibangun memiliki tipe 36. Untuk Kecamatan Malili tetap 50 unit. Sedangkan Kecamatan Burau hanya 46 unit. "Jumlah di Burau hanya 46 unit karena sebagian anggarannya dipakai untuk membiayai pengadaan fasilitas umum, seperti jalan dan penerangan," ujarnya.

Ihwal penentuan siapa yang akan mendapatkannya, menurut Zainuddin, didasarkan pada sejumlah kriteria. “Hal itu akan ditindaklanjuti berdasarkan peraturan bupati.”

HASWADI





Berita terkait

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

55 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

3 Oktober 2023

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

Kalau dengan CSR bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

18 September 2023

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

Otorita IKN akan bisa menerbitkan surat utang alias obligasi dan sertifikat kepemilikan aset atau sukuk pada tahun depan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

4 Agustus 2023

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

Mengibarkan bendera merah putih di depan rumah saat perayaan HUT Kemerdekaan RI hukumnya wajib. Bagaimana jika warga tak mampu membelinya?

Baca Selengkapnya