INFO NASIONAL – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengakhiri masa jabatannya pada 30 September 2023. Namun, terdapat program unggulan yang menjadi perhatiannya selama menjabat periode 2018-2023 itu.
Program itu yakni, bantuan 25.000 rumah layak huni untuk keluarga pra sejahtera. Pelaksanaan program ini adalah rehabilitasi rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni (RLH). Diketahui, pada 2019 telah direhab 4.954 rumah dan 22 rusun. Tahun 2020 dibangun 5.859 rumah dan 43 rusun. Tahun 2021 direhab 4.236 rumah dan 21 rusun.
Sementara pada tahun 2022 direhab 4.102 rumah, 86 rusun dan 131 RLH yang bersumber dari CSR perusahaan. Tahun 2023 direhab 5.984 rumah, 21 rusun dan 93 RLH CSR dari perusahaan. “Saya minta perusahaan-perusahaan untuk tahun 2022-2023 dana CSR dihentikan untuk kepentingan lainnya, kecuali rumah layak huni. Kepentingan lain sudah ada yang urus, kalau rumah layak huni belum ada,” kata Gubernur Isran Noor di akhir September.
Gubernur yakin jika semua perusahaan mengalihkan dana CSR untuk Program RLH, maka akan semakin banyak masyarakat yang bisa terbantu dan terangkat dari kemiskinan. Sebab salah satu faktor penentu kemiskinan adalah rumah yang layak huni. “Kalau dengan CSR kita bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen saja. Sekarang kemiskinan kita masih 6,3 persen,” ujar Gubernur.
Total terbangun dalam periode 2019-2023 sebanyak 25.539 unit atau lebih dari 100 persen. Khusus program rehabilitasi rumah meliputi atap, lantai dan dinding bersumber dari pendanaan APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota. Sedangkan CSR bersumber dari perusahaan dengan alokasi per satu unit rumah adalah Rp115 juta. Ukuran 36 untuk beton dan 45 untuk konstruksi kayu.(*)