AJI Kecam Aparat Tak Lindungi Pemutaran Film Pulau Buru  

Reporter

Kamis, 17 Maret 2016 08:02 WIB

Poster film Pulau Buru Tanah Air Beta. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam sikap Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat, yang enggan menjamin keamanan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta. Padahal pemutaran film akan dilakukan di ruang tertutup di Goethe-Institute yang biasa dipakai untuk acara kesenian.

"Polisi tidak langsung minta dibatalkan, tapi sikapnya menunjukkan keberpihakan kepada organisasi intoleran," ucap Ketua AJI Jakarta Ahmad Nurhasim dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 16 Maret 2016. Sikap ini dinilai mengancam kebebasan berekspresi dan berkesenian.

Baca: Pelarangan Film Pulau Buru, Mundur ke Era Orde Baru

AJI menyatakan, malam sebelum pemutaran, empat anggota Polsek Menteng mendatangi Goethe-Institut. Tujuannya, mengkonfirmasi acara pemutaran film tersebut. Mereka mengklaim akan ada unjuk rasa dari organisasi massa Islam. Padahal panitia sudah melaporkan acara pemutaran film ke Polsek pada 5 Maret lalu.

Tak berhenti sampai di situ, pagi tadi, polisi kembali mendatangi Goethe-Institute dan menyatakan ormas yang akan berunjuk rasa adalah Front Pembela Islam. Lantaran tak adanya jaminan keamanan, Goethe-Institute memilih membatalkan pemutaran film. Panitia tetap memutarnya untuk kalangan terbatas di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Baca: Goethe-Institut Batal Putar Film 'Pulau Buru Tanah Air Beta'

Film dokumenter Pulau Buru Tanah Air Beta merupakan karya Rahung Nasution. Film itu bercerita tentang sejarah Pulau Buru yang dipakai sebagai tempat pembuangan para tahanan politik seusai peristiwa 1965.

Atas sikap polisi tersebut, AJI mendesak pemerintah mengambil sikap tegas terhadap pihak yang mengancam kebebasan berpendapat dan berekspresi. Aji juga mendesak polisi menjamin pelaksanaan hak-hak warga negara untuk berekspresi. "Kami meminta kelompok masyarakat tidak menebar ancaman kepada warga negara lain," ucap Ahmad.

Saat dikonfirmasi, Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis menyatakan tidak mengetahui ihwal rencana aksi unjuk rasa menolak pemutaran film tersebut. "(DPP) pusat tidak menerima informasi itu," tutur Lubis.

ADITYA BUDIMAN




Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

12 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

3 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

3 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

32 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

37 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

37 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya