Koordinasi BNN di Bawah Menkopolhukam, Apa Kata Kapolri?

Reporter

Rabu, 16 Maret 2016 15:44 WIB

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Badrodin Haiti menjawab pertanyaan awak media seusai menghadiri pertemuan dengan pimpinan DPR dan MPR di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 10 Februari 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Polisi Badrodin Haiti tidak mempermasalahkan peningkatan status kelembagaan Badan Narkotika Nasional yang mengakibatkan badan itu akan berada dalam koordinasi Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

"Mau di bawah Polri, Menko, semuanya sama saja, kan. Sama saja dengan BNPT, di bawah Menko juga tidak ada masalah. Sangat bergantung pada pejabat," kata Badrodin di Kompleks Istana, Rabu, 16 Maret 2016.

Menurut Badrodin, efektivitas sebuah lembaga tidak diukur dari kementerian atau lembaga mana yang memimpin koordinasi. Badrodin mengatakan yang terpenting adalah hubungan tata kerja dan koordinasi dalam lembaga itu. "Tidak diukur mau di bawah siapa atau di bawah siapa. Yang penting bagaimana sinergi untuk bisa memberantas," katanya. Badrodin mengatakan tidak mungkin narkoba dapat diberantas sendiri oleh Polri.

Badrodin mengatakan sinergi dalam pemberantasan narkoba sangat penting dilakukan. Peningkatan status BNN, kata dia, harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja BNN. Menurut dia, peningkatan akan berimbas pada penambahan personel dan peningkatan anggaran sehingga perbaikan kinerja pasti lebih mudah. "Masalah narkoba, makin hari dirasakan masyarakat makin meningkat," katanya.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan pemerintah sudah setuju meningkatkan status Badan Narkotika Nasional.

Menurut dia, yang akan ditingkatkan adalah fasilitas jabatan dan keuangan dari Kepala BNN. Nantinya, hak dan kewajiban lembaga negara tetap. Hanya fasilitas jabatan dan hak-hak keuangan dari Kepala BNN yang akan disetarakan dengan menteri.

Yuddy mengatakan alasan penguatan BNN adalah agar mendapat dukungan anggaran dan mobilitas yang cukup seperti BNPT, Bakamla, dan Lemahanas. Selain peningkatan fasilitas anggaran, Yuddy mengatakan nantinya BNN akan berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

1 hari lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

3 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

4 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

6 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya