Di Penjara, Narapidana Korupsi Kembangkan Bank Sampah  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 16 Maret 2016 11:34 WIB

Petugas sedang menimbang sampah kardus, Bogor, 24 Februari 2015. Pembangunan bank sampah ini bertujuan, mengolah sampah secara 3R atau reduce, reuse dan recycle. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta, mulai awal tahun ini mulai mengembangkan pengelolaan sampah dengan konsep bank sampah. “Saat ini hampir separo blok di lapas para napi sudah mau menjadi nasabah bank sampah, dan bisa memberi keuntungan yang nyata,” ujar Kepala Instruktur Pembinaan Kerja LP Wirogunan Djati Suryono, Selasa, 15 Maret 2016.

Bank sampah ini dikembangkan oleh narapidana korupsi yang kebetulan mantan Kepala Kantor Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Irfan Soesilo. Irfan, sejak Juli 2015, mendekam di Wirogunan karena kasus korupsi pengadaan fasilitas peneduh tahun 2013. Irfan divonis bersalah dan diganjar pengadilan Tipikor Yogyakarta dengan hukuman 1 tahun 6 bulan.

Di penjara, Irfan mengenalkan kepada para napi soal bank sampah yang dinilai bisa memberi keuntungan. Para napi diajak memilah sampah, mana yang bisa dijual kembali dan mana yang hanya bisa dibuang atau diolah menjadi pupuk.

“Awalnya hanya napi di 30 ruang yang tertarik memilah, mengumpulkan, lalu menimbang sampah, tapi setelah panen pertama bank sampah Maret ini, semakin banyak yang mendaftarkan jadi nasabah,” ujar Djati.

Di tiap kamar yang dihuni 8-12 narapidana itu, ditunjuk satu koordinator yang bertugas mencatat hasil timbangan sampah yang dipilah tiap hari sebelum dikumpulkan jadi satu siap dijual.

Untuk menjual sampah yang telah dipilah itu, Irfan pun mengenalkan pihak LP dengan pihak satuan kerja bank sampah di Yogyakarta yang diketahuinya.

“Panen pertama bank sampah oleh para napi kemarin berhasil dapat Rp 1 juta,” ujar Djati. Uang hasil penjualan sampah yang dipilah itu lantas dikonversikan menjadi voucher sebagai alat pembayaran sah bagi para napi jika akan digunakan belanja ke koperasi LP. Sebab uang tidak boleh beredar di lingkungan LP.

Djati menuturkan, potensi sampah di Wirogunan tiap harinya berkisar setengah kuintal. Ia berharap rintisan bank sampah ini bisa diikuti setidaknya di lima unit LP dan rutan wilayah DIY lainnya. Irfan sendiri saat ditemui Tempo di LP tak banyak berkomentar soal bank sampah rintisannya itu. "Hanya untuk mengenalkan cara mengelola sampah bagi warga binaan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

21 hari lalu

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

Berikut syarat kunjungi bagi narapidana, termasuk tahanan KPK. Ketahui pula hak dan kewajiban napi.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya