Keluarga Terduga Teroris Ini Malah Minta Dilindungi Aparat

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 14 Maret 2016 22:10 WIB

Para pelayat merangsek ke arah polisi yang sempat menghambat proses penguburan jenazah Siyono di Dukuh Brengkungan, Klaten, 13 Maret 2016. Siyono ditangkap anggota Densus 88 pada Selasa lalu dan meninggal dalam proses penyidikan pada Jumat siang. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Klaten - Situasi yang tak biasa terjadi pada keluarga terduga teroris yang biasanya meminta perlindungan dari tekanan aparat keamanan. Keluarga Siyono, terduga teroris yang tewas saat berada di tangan Detasemen Khusus 88 Antiteror, malah meminta perlindungan kepada Pemerintah Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dari wartawan yang berupaya meminta informasi perkembangan kasus tewasnya Siyono.

“Beliau (ayah Siyono, Marso) datang ke sini karena merasa terusik oleh njenengan-njenengan (anda-anda), rekan-rekan pers. Beliau minta perlindungan, minta ketenangan. Cuma itu,” kata Kepala Desa Pogung, Joko Widoyo, di kantornya Senin 14 Maret 2016.

Siyono adalah warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, yang ditangkap anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror seusai menunaikan salat Maghrib di masjid sebelah rumahnya pada Selasa 8 Maret 2016. Tiga hari kemudian, Jumat 11 Maret 2016, Siyono dikabarkan tewas setelah diciduk Densus 88. Polisi berkilah Siyono tewas setelah berkelahi dengan anggota Densus 88 yang membawanya ke satu tempat.

Setelah kematian Siyono, orang tuanya, Marso, datang ke Balai Desa Pogung sekitar pukul 10.00 bersama dua lelaki, salah satunya Wagiyono, kakak Siyono. Marso menemui Joko Widoyo dan Kepala Kepolisian Sektor Cawas Ajun Komisaris Totok Mugiyanto dalam ruang tertutup.

Seusai pertemuan, Marso meninggalkan Balai Desa Pogung dan menolak menemui wartawan. “Sebagai kepala desa saya bertanggung jawab. Nggak boleh (wawancara). Dia orang kampung, tidak tahu urusan apa-apa. Makanya minta perlindungan ke pemerintah desa,” kata Joko.

Saat dihubungi wartawan, Wagiyono mengatakan keluarganya sudah mengikhlaskan kematian Siyono. “Keluarga sudah merelakan,” katanya. Keluarganya ingin kembali bermasyarakat. “Enak lagi, hidup tidak tertekan dari manapun.”

Ketua Tim Pembela Muslim (TPM) Mahendradatta menduga keluarga Siyono memilih bungkam karena mendapat tekanan dari kepolisian. “Polisi, tolong transparan. Ini penegakan hukum, bukan masalah kebencian. Jangan melawan teror dengan teror,” kata Mahendradatta saat dihubungi Tempo.

Ihwal keluarga Siyono meminta perlidungan, Kepala Kepolisian Resor Klaten Ajun Komisaris Besar Faizal mengatakan polisi akan melindungi masyarakat. “Mereka merasa sudah tidak nyaman lagi. Kalau terlalu banyak seperti itu maka keluarga meminta perlindungan ke desa dan kepolisian,” kata Faizal.


DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

8 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

16 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

34 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

26 Februari 2024

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.

Baca Selengkapnya

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

24 Desember 2023

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.

Baca Selengkapnya

Para Mantan Napi Teroris Diajak Menanam Padi

15 November 2023

Para Mantan Napi Teroris Diajak Menanam Padi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Pertanian (Kementan) ajak mantan narapidana terorisme menanam padi.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat di Rumah Sakit, Keluarga Pastikan Kondisinya Stabil

23 September 2023

Eks Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat di Rumah Sakit, Keluarga Pastikan Kondisinya Stabil

Eks Kepala BNPB Doni Monardo sakit dan sedang dirawat secara intensif di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

20 September 2023

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

Gibran mengemukakan Pemerintah Kota Solo memang sangat serius dalam penanggulangan masalah intoleransi dan radikalisme.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Pengkhususan dalam Mengawasi Rumah Ibadah

8 September 2023

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Pengkhususan dalam Mengawasi Rumah Ibadah

Menurut Wapres Ma'ruf Amin, masalah itu datang apabila ada pengkhususan terhadap suatu objek seperti rumah ibadah.

Baca Selengkapnya