Setop Mempersoalkan Perbedaan dalam Masyarakat
Kamis, 10 Maret 2016 14:40 WIB
INFO MPR - Pemikiran Sukarno tentang Pancasila mendapat pujian dari dunia karena tidak meniru pola Barat ataupun Timur, baik dalam menyusun konstitusi maupun sistem ketatanegaraan. Dalam kenyataannya, Indonesia dengan dunia Barat dan Timur memang berbeda. Indonesia unik dengan memiliki lebih dari 17 ribu pulau, ratusan bahasa, adat istiadat, dan keragaman agama.
Pernyataan itu disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat menyampaikan sambutannya pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI lewat pengajian khataman Kitab Syarah Asmaul Husna di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur pada Kamis, 10 Maret 2016.
“Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa diambil dan dikumpulkan dari nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat. Karena itu, sesungguhnya tidak ada yang perlu dibedakan, apalagi sampai dibenturkan antara Pancasila dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,” ujar Zulkifli.
Lebih lanjut, Zulkifli mengungkapkan Pancasila, kalau diringkas, menjadi cinta kasih. “Bila dipanjangkan mengandung unsur cinta kasih, kekeluargaan, dan gotong royong, dan kalau dipanjangkan lagi ditambah musyawarah mufakat. Kalau tidak ada itu, bukan Pancasila. Karena itu, masyarakat harus terus mendukung. Ikut berusaha memajukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, bukan malah mempersoalkan perbedaan,” tutupnya. (*)