Siswa membuat filter buatan sendiri untuk melihat gerhana matahari total dalam workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di sebuah sekolah di Ternate, 7 Maret 2016. Filter ini dibuat dari kertas karton dan kaca ND 05. REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO, Ternate - Ribuan warga Kota Ternate, tepatnya di Pantai Falajawa, Ternate, antusias melihat gerhana matahari total pada Rabu, 9 Maret 2016.
Pantauan Tempo, selain berteriak, banyak warga yang bertepuk tangan dan mengucapkan doa saat puncak gerhana matahari total terjadi. Rata-rata mereka terlihat serius menikmati suasana malam yang berlangsung kurang-lebih 2 menit 14 detik itu.
Sumiati, warga Kelurahan Jati Perumnas, mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya melihat gerhana matahari total. “Saya sampai merinding melihat gerhana. Ini luar biasa, dan gerhana memperlihatkan besarnya kuasa Tuhan,” kata Sumiati kepada Tempo, Rabu, 9 Maret 2016. (Baca juga: Turis Ini Rela Tidur di Pinggir Pantai Demi Gerhana Matahari)
Sumiati berujar, banyak warga Ternate yang baru pertama kali melihat gerhana matahari total. Tak heran jika hampir semua warga Ternate memadati lokasi pemantauan untuk melihat secara langsung peristiwa tersebut. “Saya sejak pukul 07.00 WIT sudah berada di lokasi. Saya membawa hampir semua keluarga untuk menonton."
Malik Ibrahrahim, warga Kota Manado, Sulawesi Utara, sengaja datang ke pantai untuk melihat peristiwa gerhana. Dia mengatakan gerhana matahari total dengan cuaca cerah membuatnya melihat kebesaran kuasa Tuhan. Ini juga pengalaman pertamanya melihat fenomena alam tersebut. “Tidak percuma saya datang ke Ternate. Saya bisa melihat puncak gerhana dengan jelas. Sungguh sangat luar biasa,” tutur Malik.
Di Kota Ternate, puncak gerhana matahari total terjadi pukul 09.53 WIT dengan durasi puncak gerhana selama 2 menit 14 detik dan ketinggian 47 derajat. Selain Ternate, Kota Maba, Halmahera Timur, juga merasakan terjadinya gerhana matahari total secara sempurna. (Baca: Berikut Ini Aplikasi Simulasi untuk Gerhana Matahari di Indonesia)