TEMPO.CO, Ternate - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Gamalama. Hal ini dilakukan mengingat aktivitas gunung Gamalama terpantau meningkat dalam satu pekan terakhir.
Ferry Hamdani Wolley, Kepala BPBD Kota Ternate mengatakan, larangan mendekati puncak gunung Gamalama mulai diberlakukan sejak Kamis 18 April 2024. Masyarakat dan pengunjung diminta tidak beraktivitas mendaki gunung Gamalama hingga radius1,5 kilometer.
"Kami bahkan meminta pihak keamanan untuk membantu mengawasi semua jalur pendakian. Kamu juga mengimbau masyarakat untuk terus waspada,"kata Ferry kepada Tempo, Jumat 19 April 2024.
Menurut Ferry, saat ini status gunung Gamalama terpantau pada level II waspada. Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigais Bencana Geologi, hingga 17 April 2024, aktivitas kegempaan Gunung Gamalama terekam meningkat signifikan. Setidaknya terekam 117 kali gempa hembusan dengan durasi 6.94-17.2 detik, 1 kali Low frekuensi dengan durasi 142 detik dan 25 kali gempa vulkanik dalam dengan durasi 10.6-15.99 detik serta 19 kali gempa tektonik jauh dengan durasi 42.26-127.82 detik.
"Kondisi itu menandakan bila aktivitas gunung Gamalama saat ini perlu diwaspadai. Karena itu kami meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu di puncak Gamalama untuk meningkatkan kewaspadaannya,"ujar Ferry.
Wali Kota Ternate Tauhid Soelaiman mengungkapkan sebagai langkah mitigasi dini, Pemerintah Kota Ternate sudah menyiagakan tim bencana daerah. Pihaknya juga telah memerintahkan camat dan lurah untuk terus ikut memantau perkembangan aktivitas gunung Gamalama dan menyampaikan pada masyarakat.
"Saya juga sudah minta semua camat dan lurah untuk tidak meninggalkan lokasi tugas dan ikut memantau aktivitas Gamalama,"ungkap Tauhid.
Sebelumnya Gunung Gamalama sempat mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik setinggi 1000 meter dan menyebabkan Bandara Sultan Babullah, Ternate, sempat ditutup.
Gunung Gamalama sendiri merupakan salah satu dari empat gunung api aktif yang ada di Maluku Utara. Setidaknya lebih dari 350 ribu jiwa penduduk mendiami kawasan di kaki Gunung Gamalama.
BUDHY NURGIANTO
Pilihan Editor: Peneliti PVMBG Temukan Jejak Tsunami Purba 1889 di Sisi Gunung Gamalama Ternate