Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memeriksa pasukan usai memimpin apel gelar pasukan Komando Operasi Pengamanan VVIP KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) 2016 di Lapangan Monas, Jakarta, 1 Maret 2016. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi Luar biasa Organisasi Kelompok Islam atau KTT Luar Biasa OKI akan dilaksanakan di Jakarta pada 6-7 Maret 2016. Menurut Kepala Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, pihaknya telah menyiapkan sekitar 4.000 personel untuk pengamanan.
"Hampir 4.000, 600 dari Korps Brimob," kata Tito Karnavian di Polda Metro Jaya, Kamis, 3 Maret 2016.
Menurut Tito, pelaksanaan KTT Luar Biasa OKI di Indonesia merupakan kebanggaan karena ini merupakan konferensi tingkat internasional, sehingga harus didukung pengamanan khusus. Pada 6 Maret, pelaksanaan pengamanan penuh dilakukan Polda Metro Jaya didukung Mabes Polri.
"Karena itu, sudah dibentuk organisasi atau pengamanan ini di mana yang dikedepankan adalah jajaran TNI dan Pangdam Jaya sebagai panglima operasi, dan wakil panglima operasinya adalah Kapolda Metro jaya," ujar Tito.
Konferensi ini semua direncanakan digelar di Maroko. Namun, karena negara tersebut belum siap, maka acara dialihkan di Indonesia untuk membahas isu tentang Palestina dan ancaman aksi terorisme kepada dunia Islam.
"Setahu saya, kalau itu masalah isu Palestina. Semua kelompok muslim, termasuk kelompok radikal, satu suara. Jadi, kalau sampai ada yang melakukan aksi terorisme, berarti mereka berkhianat kepada dunia Islam," ujar Tito.
Indonesia Inginkan Negara OKI Lebih Ramah Teknologi
10 September 2017
Indonesia Inginkan Negara OKI Lebih Ramah Teknologi
JK mengatakan, Indonesia dalam KTT yang dihelat pada 10-11 September 2017 itu akan menawarkan beberapa teknologi yaitu teknologi pangan dan pengelolaan air.