Petugas pemadam kebakaran dengan ditemai pejabat kehutanan berkeliling ke daerah-daerah yang hangus akibat kebakaran hutan dengan menunggangi seekor gajah di Siak, Riau, 10 Novemebr 2015. Patroli yang dilakukan ini guna memastika seluruh titik api telah padam. AP Photo
TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau menyebutkan Bengkalis dan Kepulauan Meranti sudah siaga mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan menyusul masuknya musim panas.
Musim panas di Provinsi Riau membuat titik api semakin meluas dan membakar kawasan lahan gambut. Namun kebakaran lahan belum menimbulkan kabut asap. "Dua daerah sudah menyatakan siaga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger, Senin, 29 Februari 2016.
Menurut Sanger, Pemerintah Provinsi Riau segera melakukan koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk penambahan kekuatan antisipasi berupa helikopter water bombing dan perlengkapan pemadam. "Dengan status siaga, kita akan mudah minta bantuan helikopter," ujarnya.
Sanger menyebutkan upaya pencegahan terus dilakukan pemerintah daerah bersama kepolisian dan TNI dengan membangun sekat kanal dan embung. "Pembangunan sekat kanal terus berjalan."
Cuaca panas melanda wilayah pesisir timur membuat titik api terus bermunculan. Seluas 50 hektare lahan gambut di Desa Kayu Ara, Kecamatan Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti, turut terbakar.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti Mahmud Murod mengatakan kebakaran lahan yang terjadi sejak sepekan terakhir turut melahap perkebunan sagu dan karet milik warga desa. Total kerugiannya belum diketahui. "Petugas telah berupaya memadamkan api," tuturnya.
Menurut Murod, saat ini kebakaran lahan telah berhasil dipadamkan. Meski demikian, petugas BPBD Meranti dibantu petugas kepolisian dan TNI tetap bersiaga di lokasi agar kebakaran tidak terulang. "Kebakaran lahan sudah berhasil dipadamkan."
Murod menduga kebakaran lahan terjadi karena adanya unsur kesengajaan dari pihak tidak bertanggung jawab untuk pembersihan. Namun belum diketahui pelakunya. "Masih dalam penyelidikan polisi," ucapnya.