Walikota Bandung, Ridwan Kamil dan istri memimpin panen aneka sayur hidrofonik di kebun perkotaan bersama warga Kelurahan Neglasari, Bandung, Jawa Barat, 31 Desember 2015. Warga diproyeksikan bisa memanen sayur setiap tiga bulan di lahan sayur perkotaan terbaik di wilayah Bandung ini. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Komunikasi Politik Effendi Gazali menilai Wali Kota Bandung Ridwan Kamil lebih berpeluang menjadi Gubernur Jawa Barat dibandingkan sebagai Gubernur di DKI Jakarta. “Peluangnya untuk menjadi gubernur Jawa Barat sangat besar,” katanya kepada Tempo, Senin, 29 Februari 2016.
Atas dasar penilaiannya itu, menurut Effendi, keputusan Ridwan, yang lebih dikenal dengan sapaan Emil, itu mundur dari bursa pencalonan Gubernur DKI Jakarta sudah sangat tepat.
Menurut Effendi, Emil bisa lebih fokus melanjutkan kepemimpinannya di Bandung. Selain itu, pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada 2018 bertepatan dengan berakhirnya masa kepemimpinan Emil sebagai Wal Kota Bandung.
Peluang Emil yang besar karena kandidat yang muncul di Jawa Barat masih sedikit. Effendi memprediksi yang bakal maju sebagai calon, di antaranya Deddy Mizwar, yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat dan Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta saat ini.
Effendi mengatakan, popularitas Emil jauh lebih tinggi dibandingkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. “Apalagi kalau Deddy Mizwar tidak berminat menjadi gubernur,” ujarnya.
Warga Bandung juga telah percaya pada tingkat elektabilitas Emil selama memimpin Kota Bandung selama empat tahun terakhir.
Media massa dan media sosial media juga turut membantu mengerek popularitas Emil selama ini. Menurut Effendi, nama Emil sudah sangat populer di kalangan warga Jawa Barat, khususnya Bandung.
Sebelumnya, Emil memutuskan untuk mundur dari bursa pencalonan pilkada DKI Jakarta pada 2017. Keputusan itu membuka peluang bagi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk melenggang menjadi gubernur periode kedua. “Karena lawan berat Ahok, ya, Ridwan,” ucap Effendi.
Adapun Emil mengaku memilih untuk lebih fokus meneruskan program kerjanya untuk Kota Bandung. Meski begitu, dia membuka sinyal untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Meski begitu, dia juga membuka peluang apakah tetap menjadi Wali Kota Bandung atau justru kembali ke profesi awalnya sebagai arsitek.