TEMPO Interaktif, Bandung: Direktur Pemasaran PT Bio Farma Sarimudin Sulaiman mengungkapkan, hingga pelaksanaan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio putaran IV hari ini, baru 50 persen vaksin polio pesanan pemerintah yang dikirim. "Banyak daerah yang tidak mempunyai tempat menyimpannya," katanya di Bandung. Menurutnya, jika pengiriman vaksin untuk keperluan PIN tersebut dipaksakan dikhawatirkan akan rusak. Ia menjelaskan, tidak semua kabupaten atau kota mempunyai tempat penyimpanan khusus bagi vaksin sehingga pengiriman terpaksa ditangguhkan.Ia mengungkapkan, untuk keperluan PIN putaran IV dan V, Departemen Kesehatan RI telah memesan 66,2 juta dosis sekaligus yakni dengan nilai pemesanan seluruhnya setara Rp 45 miliar. Untuk setiap putaran, jelasnya, pemerintah menyiapkan 33,1 juta dosis yang ditujukan untuk 23,6 juta balita di seluruh Indonesia. "Jumlahnya sengaja lebih banyak," katanya. Menurutnya, jika kasus serangan polio tidak muncul lagi, imunisasi massal melalui program PIN itu bisa diakhiri. Sejak Januari lalu, katanya, tidak ada lagi kasus serangan penyakit polio yang muncul di seluruh Indonesia. Sepanjang 2005 telah dilakukan PIN sebanyak tiga putaran. Seluruhnya, jelasnya, menggunakan vaksin polio produksi PT Bio Farma. Pemerintah, katanya, telah memesan sebanyak 84,7 juta dosis untuk keperluan imunisasi massal dalam tiga putaran itu. Ahmad Fikri